Tiga Catatan Panutan dari 'Pak Bersih', Mar'ie Muhammad

Sudirman Said.
Oleh Sudirman Said.
12 Desember 2016, 03:39
No image
Donang Wahyu|KATADATA

Innalillahi wainnailaihi rajiun.  Telah berpulang menghadap Sang Khalik, Pak Mar'ie  Muhammad, birokrat karier yang kuat dalam prinsip, pejuang pemberantasan korupsi, dan pekerja kemanusiaan yang tak kenal lelah.

Perkenalan pertama dengan Pak MM (demikian panggilan akrab beliau) adalah tahun 1993-an, ketika saya masih kuliah di Washington D.C., Amerika Serikat (AS). Seperti kebiasaan mahasiswa di sana, setiap ada tokoh nasional berkunjung ke DC selalu saja ditanggap.  Mas Bambang Harimurti (wartawan Tempo) dan saya menjadi organizer diiskusi-diskusi itu, karena bisa menggunakan fasilitas National Press Club, tempat kantor Tempo Biro Washington DC. 

Karena padatnya kegiatan Pak MM, diskusi tak jadi dilaksanakan. Saya hanya mengenalkan diri sebagai pegawai negeri di Kementerian Keuangan (waktu berangkat status saya dosen STAN yang dibiyai oleh pijaman Bank Dunia).

Oleh berbagai kegiatan aktivisme menjelang pergantian rezim Orde Baru ke Orde Reformasi kami dipertemukan kembali, setelah saya kembali ke Indonesia akhir 1994. Peristiwa penembakan Trisakti dan Semanggi memicu kehangatan politik, yang sudah bercampur menjadi krisis multidimensi.  

Para aktivis dan tokoh-tokoh pergerakan  lantas berkumpul dalam berbagai komunitas. Salah satu komunitas adalah yang difasilitasi oleh tokoh-tokoh profesional seperti Pak Erry Riyana Hardjapamekas, Pak Kemal Stamboel, Pak Arief T Surowidjojo, yang mengadakan forum-forum diskusi multidisiplin.

Secara bergantian hadir tokoh- tokoh nasional seperti Pak Kuntoro Mangkusubroto, Prof. Koesnadi Hardjasumantri (alm),  Pak Susilo Bambang Yudhoyono, Pak Gunadi, Ibu Sri Mulyani Indrawati, Pak Prof. Dr. Juwono Sudarsono, dan Pak Prof. Boediono, Prof. Dr. Malik Fadjar. Beberapa lapis generasi muda juga hadir, seperti Ahmad Fikrie Assegaf, M. Chandra Hamzah, Amien Sunaryadi, dan sejumlah aktivis LSM dan BEM.

Saya bersama sejumlah anak-anak muda seperti Andi Eldes, Nizar Suhendra, dan Achyar Lubis bertugas sebagai "koki", yang mempersiapkan segala sesuatunya agar diskusi-diskusi berjalan lancar.

Dengan sengaja saya mencatat tokoh-tokoh yang hadir (maaf, tidak semuanya saya ingat), untuk memberi satu apresiasi kepada almarhum Pak MM. Karena ketokohan dan kredibilitas beliaulah maka sejumlah tokoh penting itu dengan ringan bergabung dan berkontribusi pada komunitas diskusi ini.

Pada 10 Agustus 1998, komunitas ini bersepakat mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Misinya ingin mendorong good governance dan pemberantasan korupsi yang merupakan masalah akut penyebab runtuhnya Orde Baru.

Sekali lagi berkat Pak MM maka tokoh-tokoh lintas disiplin, lintas generasi bersepakat bergabung. Patut kita syukuri, bahwa pilihan pada tokoh itu tepat karena nama-nama itu sejak reformasi bergulir tahun 1998 sampai hari ini, mereka adalah orang-orang yang terus berperan dari waktu ke waktu; terutama dalam menangani berbagi isu kebangsaan yang krusial.

Tiga catatan pribadi yang ingin saya bagikan dalam pergaulan dengan Pak MM.

Pertama, suatu hari kami yang muda-muda bertanya, apa rahasia orang sebersih Pak MM bisa melewati perjalanan karier di birokrasi yang korup sampai ke puncak?

Jawabnya sungguh mengesankan:  "Kalau kita lihat mobil mogok, kita bisa hanya memandang dari kejauhan sambil berkomentar, atau ikut mendorong meminggirkan, atau syukur-syukur bisa memperbaiki. Saya memilih ikut memperbaiki dengan risiko tangan ini akan kena debu dan oli, bahkan bisa luka. Yang penting adalah ketika kita pulang ke rumah, cuci tangan! Jangan biarkan oli dan kotoran masuk ke rumah tangga kita". Inilah yang menyebabkan Pak MM dikenal sebagai pribadi yang bersih, Mister Clean!

Halaman:
Sudirman Said.
Sudirman Said.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Editor: Yura Syahrul

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...