Bumbu Racik Memetik Untung Saat Pandemi

Arie Mega Prastiwi
Oleh Arie Mega Prastiwi - Tim Publikasi Katadata
27 Juli 2020, 13:11
Rumah Bumbu Ratna
dok. Instagram @rumahbumburatna

Selama masa pandemi Covid-19, berbagai pola hidup masyarakat berubah. Tak terkecuali belanja. Dari semula terbiasa belanja secara tatap muka dengan penjual (offline) seperti ke pasar atau supermarket,  berubah dengan cepat menjadi berbelanja via internet (online).

Itulah yang dirasakan oleh Abdul Wahab. Saat pandemi, pemilik Rumah Bumbu Ratna ini justru merasakan penjualannya meningkat drastis. Menurut dia, penjualan bumbu racik makanan khas Makassar melejit hingga 300 persen selama masa pandemi di toko daringnya di Tokopedia. Ditambah lagi dengan adanya pembatasan sosial yang membuat tren belanja online naik.

“Saya fokus jualan online terutama lewat marketplace Tokopedia, karena orang tidak berani keluar rumah. Mereka belanja via daring,” kata Abdul dalam webinar Katadata yang bertajuk “Kisah Sukses UMKM: Adaptasi & Inovasi di Tengah Pandemi” pada 26 Juni lalu.

Menurut pria yang sudah memulai usaha bumbu jadi sejak 2009 ini, sejumlah momentum yang terjadi selama pandemi turut mendongkrak penjualannya. Antara lain, pembatasan sosial yang berujung pada larangan mudik.

“Akhirnya orang banyak explore resep baru di rumah. Juga saat ada momentum larangan mudik, itu juga impact ke kami,” kata dia. “Mereka yang tak bisa mudik ke Maskasar memilih belanja bumbu. Jadi kami banyak terima order.”

Perubahan perilaku dan pola hidup, membuat sejumlah sektor usaha turut berubah. Mereka harus beradaptasi bila mau bertahan. Tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bentuk adaptasinya antara lain harus berubah dari penjualan offline ke online.

Pemerintah mengklaim, satu juta UMKM bergabung ke platform digital dalam waktu tiga bulan.

Hal yang sama juga terasa di Tokopedia. Marketplace itu membukukan peningkatan signifkan mitra pedagang UMKM di masa pandemi. CEO & Founder Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa terjadi kenaikan jumlah UMKM yang bergabung di platformnya sebanyak 2,3 juta mitra sepanjang periode Agustus 2019 hingga Mei 2020 lalu.

“Belum setahun peningkatannya sudah akselerasi sekali, karena butuh waktu 10 tahun untuk mencapai 6 juta mitra, kata William dalam diskusi daring Katadata Insight Center bertajuk “Kebangkitan UMKM di Era Pandemi Covid-19” di Jakarta, Jumat (26/6) malam. “Tapi sekarang tidak sampai setahun angkanya sudah meningkat jadi 8,3 juta mitra dan ini mungkin hal positif,” ujar William melanjutkan.

Abdul salah satu UMKM yang bergabung di Tokopedia. Dia sudah menggunakan platform Tokopedia jauh sebelum pandemi Covid-19, yakni pada 2017. Menurut dia, Tokopedia merupakan marketplace yang memiliki pasar sangat luas yang dapat menjangkau seluruh Indonesia.

“Salah satu keuntungan bergabung di Tokopedia, kami bisa jual ke mana saja,” kata  Abdul dan ditambah selama pandemi penjualan lewat Tokopedia meningkat tajam.

Meski begitu, pada awal-awal pandemi, Abdul sempat merasakan kesulitan karena bahan baku langka. Akibatnya, dia terpaksa menaikkan harga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...