Gratieks Dorong Ekspor Tani Semasa Pandemi

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
21 Oktober 2020, 13:00
Importir Tanam Bawang
Katadata

Program Gerakan Peningkatan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat (Gratieks) khas Kementerian Pertanian telah menuai hasil. Dalam dua bulan pertama 2020, kinerja ekspor produk pertanian terus membaik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk-produk pertanian pada April 2020 bertumbuh 12,66 persen atau sebesar 0,28 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama 2019 (YoY).

Gratieks digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Tujuannya mendorong para pelaku usaha dan eksportir untuk melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga hingga empat kali lipat. Dari gerakan tersebut Mentan Yasin Limpo menargetkan ekspor mampu tumbuh tujuh persen per tahun.

Menurut Yasin Limpo, ada dua hal yang harus dilakukan ketika perekonomi bangsa melemah. Pertama, memperkuat investasi dengan masif dan permodalan bergulir. Kedua, melakukan ekspor dalam jumlah yang lebih besar.  

Dia mencontohkan ekspor komoditas tanaman porang. Saat ini baru 11 ribu ton porang diekspor ke Malaysia, China, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong. “Kami akan membuat angka ekspornya menjadi tiga kali lipat,” kata dia saat membuka rapat koordinasi Peningkatan Investasi dan Eksport Tanaman Pangan, pada Desember tahun lalu. Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa Gratieks akan menjadi titik balik menunju kejayaan pertanian nasional.

Mentan Yasin Limpo menyatakan perlu ada upaya memperkuat sisi diplomasi untuk membuka akses pasar ekspor produk tani Nusantara. Dia meminta para birokrat di Kementerian Pertanian mempererat hubungan dengan negara-negara lain agar terbuka ruang untuk mengekspor komoditas tani andalan negeri.

Yasin Limpo melihat peran riset penting untuk mengembangkan komoditas ekspor dan menunjang Gratieks. Para peneliti diharapkan mampu memperbanyak varietas bibit unggul untuk menjaga kualitas ekspor. Di sisi lain, pengembangan riset juga akan berdampak positif bagi pembukaan lapangan kerja yang lebih besar.  "Saya berharap ada langkah kongkrit menuju pembukaan lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat dari hasil penelitian,” katanya. Jika hanya sekedar penelitian tapi penyebaran hasilnya tidak terjadi maka riset tersebut akan sia-sia.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri optimistis akan ada jutaan orang yang terlibat dalam riset sektor pertanian. "Gerakan ini merupakan bagian dari program jangka panjang yang diyakini memiliki dampak besar terhadap roda ekonomi nasional,” ujarnya seperti dikutip Berita Satu belum lama ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...