Peningkatan Keterampilan Digital UMKM Senjata Bertahan Saat Pandemi

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
19 April 2021, 19:51
Pedagang pasar di Pasar Sentral Hamadi, Jayapura. Selama pandemi pembeli didominasi pedagang makanan online.
Katadata
Pedagang pasar di Pasar Sentral Hamadi, Jayapura. Selama pandemi pembeli didominasi pedagang makanan online.

Indonesia disebut sebagai negara dengan peringkat paling rendah terkait keahlian masyarakat dalam menggunakan teknologi. Padahal, keterampilan teknologi diperlukan agar Sumber Daya Manusia (SDM) di negeri ini dapat berpartisipasi aktif terhadap ekonomi digital.

Memahami dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi merupakan sebuah keharusan pada era digital seperti saat ini. Ketika pemerintah dan sektor swasta berbondong-bondong mendengungkan pentingnya digitalisasi tapi ternyata masih banyak masyarakat yang belum memiliki keterampilan teknologi dan digital yang memadai.

Advertisement

Pemerintah Indonesia juga terus berusaha keras dalam mempersempit kesenjangan akses internet dan literasi digital. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba, dalam sesi Diskusi Konektivitas dan Inklusi Sosial 1st Digital Economy Task Force Meeting G20 di Italia, menggarisbawahi hal ini.

Indonesia akan terus berupaya untuk mencapai level inklusif. Semua orang dari latar belakang sosial, usia, dan tingkat pendapatan yang berbeda mendapatkan kesempatan yang sama, “untuk berpartisipasi secara penuh sebagai anggota masyarakat melalui digitalisasi," ujarnya.

Sektor UMKM sebagai penyokong perekonomian Indonesia juga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Sejak 2020, pemerintah juga telah berusaha meningkatkan keterampilan digital UMKM termasuk dengan meluncurkan program e-learning gratis EDUKUKM.id dan juga program Kakak Asuh UMKM yang menyasar masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha digital, khususnya di e-commerce.

“Namun kami juga perlu kolaborasi dengan sektor swasta agar dampak positif ini bisa lebih luas dan cepat dirasakan oleh para UMKM,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Menurut dia, langkah terpenting untuk membantu UMKM adalah melakukan pembekalan keahlian di bidang teknologi informasi (TI). Saat ini sudah ada pergeseran pemasaran produk UMKM dari offline ke online, tetapi jumlahnya baru mencapai 8 juta UMKM atau 13 persen dari seluruh UMKM. “Setelah online pun, UMKM masih harus tetap dan akan bersaing dengan seluruh brand besar di platform digital,” kata Teten lebih lanjut.

Merespons kondisi yang ada, perusahaan teknologi terdepan di Asia Tenggara Grab menjelaskan peran platform teknologi yang tidak hanya sekedar menyediakan solusi digitalisasi. Fungsi lainnya juga membantu peningkatan keterampilan digital. 

“Kalau platformnya sudah ada tetapi kemampuan dan kapasitas SDM belum ada, ini juga bukan hal yang baik,” kata Neneng Goenadi selaku Country Managing Director Grab Indonesia. Di sisi lain, ujar dia, ada banyak juga UMKM yang sudah tahu cara go-digital, tetapi kurang paham cara mengembangkan bisnis digital mereka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement