Okupansi Naik, RedDoorz Optimis Tren Pariwisata Nasional Meningkat
Jakarta - Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlahan-lahan semakin longgar karena penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia. Kelonggaran PPKM ini juga berdampak pada sektor pariwisata.
Pemerintah pun mulai melakukan uji coba pembukaan 20 destinasi pariwisata di Pulau Jawa secara terbatas dan juga rencana membuka 18 destinasi pariwisata prioritas di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur.
Keinginan masyarakat untuk melepas penat dengan berlibur sudah ada sebelum kelonggaran dan uji coba pembukaan destinasi pariwisata diberlakukan. Kedua hal tersebut semakin menumbuhkan keinginan masyarakat untuk kembali berlibur ke berbagai daerah.
Hal ini juga diperkuat dengan pencapaian RedDoorz, platform multi-brand perhotelan dan akomodasi terbesar di Asia Tenggara, pada program Hari Belanja Hotel Nasional (Harbholnas) 9.9, yang diadakan sejak 7- 9 September 2021.
Harbholnas 9.9 merupakan program promo yang menyediakan kamar seharga mulai Rp99 ribu saja dengan ketersediaan hingga 9.900 kamar di beberapa kota seluruh Indonesia. Selain itu, Harbholnas 9.9 juga dimeriahkan dengan flash sale serta lucky game machine yang menarik.
Program Harbholnas 9.9 ini meningkatkan okupansi RedDoorz di beberapa kota di Indonesia. Misalnya, di Belitung sebanyak 150 persen, Lombok 73,68 persen, Padang 18,33 persen, Surabaya 7,86 persen, Semarang 12,23 persen, dan Yogyakarta 10,24 persen.
Kenaikan okupansi dan minat travelling ini membuktikan kepercayaan masyarakat terhadap RedDoorz sebagai #SahabatTravelling. Hal terpenting lainnya juga menunjukkan perkembangan baik bagi tren pariwisata Indonesia ke depan.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para pelanggan yang percaya dan nyaman menjadikan RedDoorz sebagai #SahabatTraveling yang menyediakan promo menarik dan termurah,” kata Irfan Badruzaman, Head of Marketing RedDoorz Indonesia.
RedDoorz juga, kata dia, terus berkomitmen untuk memudahkan dan memberi kenyamanan dalam menginap. RedDoorz percaya bahwa industri pariwisata akan perlahan pulih. “Kami berharap, peningkatan okupansi perhotelan dapat mendorong perindustrian pariwisata di Indonesia.”
Menurut dia, RedDoorz menjamin kebersihan dan keamanan akomodasi dengan menjalankan HygienePass, program sertifikasi yang diinisiasi oleh RedDoorz dan mitra propertinya serta bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Sertifikasi HygienePass terbuka untuk seluruh pemilik bisnis hotel di Indonesia, terlepas dari asosiasi merek apa pun, guna menetapkan standar kebersihan di seluruh industri perhotelan dan menekan angka penyebaran Covid-19 di klaster hotel. Saat ini, sudah lebih dari 1.199 properti RedDoorz di 134 kota Indonesia telah memperoleh sertifikasi HygienePass.
HygienePass merupakan salah satu komitmen RedDoorz sebagai #SahabatTraveling untuk menyediakan pelayanan yang aman untuk seluruh pelanggan. “Kami selalu menempatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan pada puncak prioritas serta berusaha memenuhi berbagai kebutuhan menginap,” ujar Irfan.
Manajemen RedDoorz berharap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menjalankan program HygienePass, para pelanggan yang ingin berlibur di masa pandemi tidak merasakan kekhawatiran apa pun.
“Inisiasi kami untuk menghadirkan sertifikasi HygienePass bersama dengan IAKMI adalah bentuk komitmen kepedulian kami pada seluruh pelanggan,” kata dia.”Tidak hanya memberi kenyamanan dengan berbagai promo, tetapi juga keamanan dari kami sebagai #SahabatTraveling.”
RedDoorz juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat dan sesegera mungkin melakukan vaksinasi sebagai perlindungan tambahan dari COVID-19.
RedDoorz juga menggencarkan vaksinasi untuk seluruh karyawan dan para mitra properti perusahaan,“sebagai bentuk dukungan terhadap inisiasi vaksinasi yang dicanangkan pemerintah demi kenyamanan dan keamanan bersama,” kata Fidel Ali, PR Manager RedDoorz Indonesia menambahkan.