Menyeimbangkan Peran BUMN Lewat Program-Program Pembangunan

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra
18 Mei 2022, 09:48
Program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat terus digulirkan. BUMN menjadi ‘kendaraan’ bagi pemerintah untuk menuntaskan persoalan yang dihadapi masyarakat. Di situlah negara membuktikan kehadirannya.
ANTARA FOTO/Rahmad/aww.
Pekerja menyelesaikan pemasangan instalasi listrik di kawasan wisata KM 40 Gunung Salak, lintas KKA-Bener Meriah, Aceh, Senin (1/3/2021). PT PLN Unit Induk Wilayah Aceh melanjutkan pengerjaan pembangunan instalasi listrik Program Listrik Masuk Desa untuk pengembangan sektor wisata, sekaligus menunjang peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kian aktif menjalankan program-program untuk mengatasi persoalan di ranah akar rumput.

Aktivitas terkait akses listrik, pembiayaan, infrastruktur dan lain-lain, terus dilakukan. Hal tersebut diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan dari berbagai sisi.

BUMN tidak hanya mencetak laba serta menyetor dividen, pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada negara.

Namun, BUMN juga melibatkan diri dalam proyek-proyek yang ditujukan untuk melayani masyarakat. BUMN pun harus terlibat dalam berbagai aktivitas untuk mengatasi masalah di berbagai sektor.

Menteri BUMN Erick Thohir menekankan agar BUMN tetap konsisten menjadi agen pembangunan yang berfokus pada program-program untuk publik.

“Kami bukan melihat BUMN hanya sebagai 'sapi perah' ataupun tempat kami memperpanjang birokrasinya, tetapi bagaimana kami ingin melayani,” katanya melalui tayangan di saluran YouTube Kementerian BUMN, Rabu (13/4).

Jika terjadi masalah atau ketidakseimbangan pembangunan, BUMN-lah yang harus bergerak menangani hal tersebut. Intervensi ini dilakukan bukan sekadar untuk menunaikan kewajiban, tapi juga wujud dari pengabdian.

“Saat ini para pimpinan BUMN sangat apresiatif dan sangat mendorong supaya perusahaan-perusahaan ini menjadi sebuah ekosistem lokomotif yang bisa menjaga persaingan Indonesia di dunia,” ujar Erick menambahkan.

Salah satu program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu Listrik Masuk Desa. Dari program tersebut, warga di desa-desa di berbagai provinsi mendapatkan fasilitas setrum yang lebih baik. Salah satu desa yang sudah teraliri listrik adalah Desa Langgar Jaya, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Untuk mengalirkan listrik ke desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 10,2 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 4,2 kms, serta 4 gardu distribusi. Total investasinya mencapai Rp 2,13 miliar.

Dengan sambungan listrik di Desa Langgar Jaya yang dialirkan pada September 2021, rasio elektrifikasi di Provinsi Bengkulu meningkat menjadi 99,93 persen, dengan 1.512 desa telah teraliri listrik.

Tahun ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan seluruh desa di Bengkulu bisa teraliri listrik hingga 100 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...