Kinerja Keuangan Chandra Asri Tetap Solid di Tengah Pandemi Covid-19

Image title
Oleh Melati Kristina Andriarsi - Tim Riset dan Publikasi
23 November 2020, 11:35
Ilustrasi petrokimia
123rf.com

Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia selama tujuh bulan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) masih mampu membukukan kinerja cemerlang. Sampai dengan kuartal III-2020, produsen petrokimia dari Grup Barito ini berhasil memperoleh pendapatan bersih US$1.268 juta.

“Kami dengan bangga melaporkan EBITDA sebesar US$21 juta selama tiga bulan dari Juli hingga September 2020,” kata Direktur CAP, Suryandi di Jakarta, Rabu (28/10).

Advertisement

Ia menjelaskan neraca CAP juga tetap solid dengan likuiditas sebesar US$797 juta per 30 September 2020, termasuk kas dan setara kas sebesar US$516 juta. Selain menunjukkan kinerja keuangan yang membaik, CAP juga berhasil menyelesaikan pembangunan dua unit pabrik Methyl Tert-butyl Ether (MTBE) dan Butene 1 (B1) di tengah pandemi.

Kami senang dengan keberhasilan start-up pabrik MTBE kami yang berkapasitas 128 kilo ton/tahun dan pabrik B1, dengan kapasitas 43 kilo ton/tahun pada September,” ujarnya.

Proyek senilai US$130,5 juta tersebut, kata Suryandi, selesai tepat waktu meskipun di tengah situasi pandemi yang menantang. “Ini menandai keberhasilan penyelesaian Master Plan Integrasi Chandra Asri 2015-2020,” Suryandi menambahkan

Pembangunan kedua unit pabrik MTBE dan B1 oleh CAP merupakan kali pertama di Indonesia. Konstruksi kedua pabrik berhasil diselesaikan di tengah masa pandemi, demi mendukung target pemerintah Indonesia untuk mensubstitusi impor melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang diusung oleh Kementerian Perindustrian.

Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, Indonesia masih mengimpor produk kimia methanol, termasuk MTBE maupun B1, senilai Rp174 triliun pada 2018 lalu. Keberhasilan CAP dalam menghadirkan pabrik MTBE dan B1 di Indonesia disambut dengan baik oleh Kementerian Perindustrian Indonesia. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pentingnya kontribusi petrokimia dalam mensubstitusi impor bahan baku tersebut.

“Atas perannya, Industri petrokimia Indonesia perlu didorong untuk tumbuh. Selain itu, perusahaan petrokimia seperti Chandra Asri juga mampu menarik investor baru yang dapat berdampak positif terhadap perekonomian Tanah Air,” ujar Agus dalam rilis resmi Chandra Asri, pada Selasa (8/9).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement