Era 5G Tawarkan Kesempatan Lebih Besar untuk Menjadi Aktor Digital

Dicky Christanto W.D
Oleh Dicky Christanto W.D - Tim Publikasi Katadata
7 Juli 2021, 19:25
Teknologi multicloud, salah satu teknologi yang mendukung transformasi 5G yang disiapkan oleh Dell Technologies. (Dell Technologies/Kantar)
Dell Technologies/Kantar
Teknologi multicloud, salah satu teknologi yang mendukung transformasi 5G yang disiapkan oleh Dell Technologies. (Dell Technologies/Kantar)

Jakarta - Masuknya Indonesia ke dalam era internet generasi ke-5 atau 5G ibaratnya merasakan jalan raya nan mulus, yang akan menjamin kenyamanan para pengendara dalam beraktifitas.

Oleh karena itu, pengguna teknologi dituntut dapat berpikir jauh ke depan supaya dapat menggunakan jalan mulus tersebut secara maksimal untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Hal tersebut disampaikan pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung, Budi Rahardjo, dalam sebuah webinar yang digelar Katadata pada Selasa (29/6).

Advertisement

Webinar berjudul “Menyambut 5G, apa saja yang diperlukan?” diselenggarakan oleh Katadata bekerja sama dengan Dell Technologies, sebagai upaya pemantik diskusi publik lebih mendalam mengenai hal yang bisa ditawarkan oleh teknologi internet terkini.

Lebih jauh, Budi memaparkan teknologi internet berkecepatan tinggi seperti 5G sudah menjadi sebuah keniscayaan bagi terbentuknya sebuah era baru.  Dalam era ini berbagai urusan industri dapat dilakukan secara lebih efisien.

“Jadi, jalannya sudah disiapkan oleh pemerintah dan operator, jangan mau hanya cuma jadi penonton,” kata dia.

”Kita (Indonesia) harus bisa berbuat lebih menjadi pemain industri digital yang mumpuni,” ujarnya melanjutkan.

Direktur Jenderal Penyelenggaan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli mengatakan, era 5G akan semakin memperbesar penggunaan teknologi komunikasi robotik, kecerdasan buatan atau intelijen artifisial.

Pemerintah berharap industri menjadi pihak pertama yang bisa memanfaatkan secara efisien dan masif era 5G itu. “Kalau industri bisa memanfaatkan ini lebih dulu ini akan sangat bagus," kata Ramli.

Ramli melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan fondasi berupa regulasi yang tercantum dalam UU Cipta Kerja, yang menggarisbawahi prinsip netralitas dari teknologi.

Oleh karena itu, semua spektrum yang telah dilisensikan pada operator boleh digunakan dengan teknologi apapun. Jadi tidak perlu lagi meminta izin teknologi baru, frekuensi baru ketika memasukkan 5G sebagai bagian dengan memanfaatkan spektrum yang ada.

Menanggapi harapan pemerintah terhadap dunia industri, Infrastructure Solutions Director, Dell Technologies, Indonesia, Adir Ginting menyatakan bahwa Dell Technologies siap memberi layanan dan membantu korporasi yang hendak mengejar performa maksimal dalam bisnisnya.

Sebagai perusahaan penyedia infrastruktur teknologi informasi (TI) terdepan dan terlengkap di dunia, Dell Technologies bisa memungkinkan perusahaan untuk melakukan perencanaan kapasitas, baik penanganan usaha maupun penyimpanan berbagai data penting.

Salah satu teknologi yang mendukung perjalanan transformasi 5G adalah teknologi multicloud. Dell Technologies telah meluncurkan infrastruktur jaringan cloud-native yang mencakup berbagai solusi perangkat lunak dan keras yang terbuka dan skalabel untuk menyederhanakan dan mempercepat perjalanan transformasi tersebut. Saat ini perusahaan dapat menggunakan arsitektur (TI) referensi tervalidasi dari Dell Technologies.

Teknologi multicloud memungkinkan suatu perusahaan untuk menggunakan beberapa penyedia jasa cloud dalam satu arsitektur TI yang heterogen. Dilengkapi dengan teknologi cloud hibrida yang memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikannya baik di cloud publik dan cloud pribadi, on-premise atau off-premise.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement