Solusi Digital untuk Peternak, PITIK dan Edufarmers Berkolaborasi

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
22 Februari 2022, 16:17
Pekerja memberikan pakan ternak ayam potong di Kawasan Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (24/2/2020). Peternak setempat menyatakan dalam sebulan bisa memproduksi 10 sampai 12 ton ayam potong untuk kebutuhan perusahan dan pasar dengan harga
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi peternakan ayam

Presiden Joko Widodo pernah mengatakan masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh tiga sektor strategis. Salah satunya adalah sektor pangan.

Negara industri maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jepang pun menjadikan pertanian sebagai sektor untuk menopang perekonomian negara.

Produktivitas petani masih menjadi tantangan di sektor agrikultur. Oleh karena itu, sebagai bentuk komitmen Yayasan Edufarmers International menjalankan program Bertani untuk Negeri Batch 3.

Dalam  program ini 125 mahasiswa mendampingi 200 peternak di Jawa Timur selama enam bulan. Program BUN memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh peternak lokal, khususnya di wilayah Jawa Timur yang menjadi fokus wiliayah utama dari Program BUN Batch 3.

Selain itu, keberhasilan program BUN Batch 3 kali ini disertai oleh penggunaan aplikasi Pitik oleh para peternak. Pitik merupakan teknologi yang dapat membantu kegiatan sehari-hari peternak dalam  mengembangkan bisnis peternakan ayam.

Algoritma dan aplikasi Pitik ini dapat memberikan data secara real-time dan juga memberikan rekomendasi kepada peternak, sehingga lebih mudah memantau kondisi ayam. Aplikasi Pitik juga  membantu operasional peternak sehingga lebih efisien.

Sebanyak 33 peternak kecil di daerah Malang dan Blitar telah menggunakan Pitik. Sambutan dari peternak terhadap manfaat aplikasi Pitik juga sangat baik. Para peternak merasa terbantu dengan rekomendasi harian yang diberikan Pitik.

Salah satu peternak, Endris, saat ini sedang mengembangkan dua kandang closehouse miliknya. “Aplikasi Pitik sangat bagus bagi saya yang mau mengembangkan usaha karena bisa memantau kandang hanya dengan smartphone,” ujar Endris.

Kemudahan Pitik juga dirasakan oleh peserta magang Bertani untuk Negeri, Euvilia Sadikin dari Universitas Brawijaya. Dia merasa senang menjadi salah satu bagian yang terlibat dalam digitalisasi peternakan ke arah yang lebih modern.

Dalam pengembangan teknologi di peternakan, dia melanjutkan, aplikasi Pitik juga sangat bagus untuk FDA karena di aplikasi tersebut ada penjelasan dan instruksi yang perlu dilakukan apabila pengguna menemui kendala. “Ini membantu kami sebagai FDA untuk menganalisis permasalahan dari kandang dampingan,” ujarnya.

Chief Executive Officer Pitik Digital Indonesia, Arief Witjaksono bangga dapat menjadi bagian dari   Program BUN Batch 3 bersama Edufarmers untuk memberdayakan lebih banyak peternak di Indonesia.

“Kami berharap dengan menggunakan teknologi Pitik, para peternak dapat meningkatkan efisiensi kandang dan berdampak positif terhadap pendapatan peternak,” kata Arief.

“Semoga dengan adanya bantuan teknologi yang dapat mengoptimalkan kinerja para peternak dan semakin memajukan sektor peternakan Indonesia,” kata  Chief Operating Officer Yayasan Edu Farmers International, Lucky Luqman Nurrahmat menambahkan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...