DBS IDEAL : Solusi Digital Operasi Keuangan Perusahaan

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
1 September 2020, 15:29
DBS
Katadata

Orang-orang Indonesia tidak mudah terguncang. Meskipun tinggal di wilayah rawan bencana mulai banjir bandang, longsor, tsunami, letusan gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi berulang kali, mereka tidak panik berlebihan karena hal ini kerap terjadi.

Mental bangsa Indonesia tangguh. Seandainya pun bencana tersebut terjadi, mereka tidak akan terpuruk lama karena menganggapnya sebagai musibah. Dengan ketangguhan mental dan solidaritas tinggi mereka bisa bangkit lagi.  Tak mengherankan ketika Covid-19 pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir tahun lalu dan mulai menyebar ke Asia Tenggara dua bulan berikutnya, masyarakat di Indonesia masih beraktivitas seperti biasa.

Ketika negara-negara tetangga menerapkan peraturan pembatasan sosial dan kerja dari rumah, di Indonesia belum mulai menerapkan hal tersebut dan segalanya berjalan normal seperti biasa. Namun, semuanya berubah pada 2 Maret 2020 ketika Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi dua  kasus pertama Covid-19 di Tanah Air.

Tak lama kemudian pemerintah Indonesia pun resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan melarang sementara kegiatan bisnis dan industri serta membatasi aktivitas masyarakat ke luar rumah.

“Kami tidak menyangka virus Corona akan berdampak besar karena dahulu SARS tidak terlalu berdampak kepada kami,” kata Kepala Operasi dan Pelunasan PT Trimegah Asset Management, Vega Henrietta. “Nyatanya, tidak ada virus mematikan lainnya dari negara lain yang pernah berdampak sebesar ini di Indonesia," ujar dia melanjutkan.

Ketika jumlah orang yang positif Covid-19 di  Tanah Air bertambah dan memuncak menjadi 117 kasus pada pertengahan Maret, perusahaan-perusahaan seperti Trimegah Asset Management segera memerintahkan para staf untuk bekerja secara digital dari rumah. Tindakan ini diambil untuk melindungi para karyawan perusahaan agar tidak terpapar virus mematikan tersebut, sekaligus menekan penyebarannya.

Persoalannya, cara baru bekerja dari rumah tidaklah mudah. Masalah-masalah seperti koneksi internet di rumah para karyawan bisa mengganggu operasional perusahaan.  Padahal, sebagai perusahaan pengelolaan dana masyarakat, dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp20 triliun, Trimegah Asset Management juga punya kewajiban melindungi para nasabahnya (pemilik dana).

Dulu di masa normal, kertas kerja, surat perjanjian, dan dokumen-dokumen sejenisnya dapat dikirim via mesin fax jika salinan fisiknya tidak ada. Namun, pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, hal tersebut sulit dilakukan karena sekarang segala aktivitas hanya dilakukan dari rumah. 

PT Trimegah Asset Management memberi jaminan kepada para nasabah bahwa sistem teknologi informasi (TI) perusahaan bisa diandalkan untuk menyelesaikan sejumlah transaksi dan juga kontrak secara daring. "Kami yakin bahwa semua operasional akan tetap berjalan mulus karena perseroan memiliki dukungan TI dan vendor yang sangat baik,” kata Vega.

“Kami juga berkoordinasi langsung dengan Bank DBS Indonesia sebagai bank kustodian, para pialang dan Bursa Efek Indonesia," dia menambahkan.

Di tengah tuntutan melindungi nasabahnya, beruntung Trimegah Asset Management telah bermitra dengan Bank DBS Indonesia. Bank yang berbasis di Singapura ini  sudah memiliki beberapa sistem untuk membantu kelancaran bisnis para pemangku kepentingan. Salah satunya DBS IDEAL, sebuah platform perbankan digital  yang dirancang untuk membantu basis investor institusional untuk mendigitalisasi operasi finansialnya.  Tak ayal, DBS IDEAL merupakan solusi sempurna untuk Vega Henrietta dan timnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...