Urgensi Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan
Pasca Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah memicu resesi ekonomi dan mengakibatkan kerusakan besar pada sektor kesehatan, pekerjaan dan kesejahteraan manusia. Seluruh negara harus bertindak cepat untuk menghadapi dampak pandemi dan menghindari terjadinya krisis yang lebih parah.

Dampak Ekonomi

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memberi dampak pada perekonomian global, perekonomian nasional, hingga meningkatkan angka kemiskinan. Hampir seluruh sektor perekonomian terpengaruh terhadap pandemi ini.

Pandemi Hantam Perekonomian Global

Dampak dari pandemi yang dialami berbagai negara berusaha ditahan dengan pemberian stimulus untuk intervensi ekonomi.

Dampak Pandemi di Indonesia

Berbagai daerah di Indonesia pun terkena dampak pandemic Covid-19. Selain itu, dampak pandemi ini pun dirasakan berbagai sektor. Stimulus diharapkan dapat meredakan dampak pandemi tersebut.

10 Sektor Yang Memiliki Persentase Kemiskinan Tertinggi

Sektor kehutanan dan pertanian lainnya memiliki persentase kemiskinan tertinggi, baik saat sebelum terjadinya pandemi dan juga setelah pandemi.

Pentingnya Pemulihan Berkelanjutan

Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 perlu mempertimbangkan aspek berkelanjutan. Pembangunan dan pemulihan berkelanjutan dapat mengurangi dampak bagi lingkungan di masa yang akan datang, serta mewujudkan ekonomi yang lebih tangguh, setara dan berkeadilan, serta memperluas lapangan kerja baru.

Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

Perbaikan ekonomi akibat dampak pandemi di Indonesia perlu mengacu pada Sustainable Development Growth (SDG’s). Dampak Covid-19 yang terjadi di Indonesia perlu diatasi dengan mengacu pada agenda SDG.

Strategi Ke Depan

Sejumlah langkah perlu diambil untuk mewujudkan agenda pemulihan ekonomi berkelanjutan pasca pandemi. Di antaranya adalah penentuan sektor prioritas, mempromosikan pasar kerja, menggandakan manfaat bantuan tunai, memaksimalkan dampak stimulus fiskal, serta mendorong inovasi pembiayaan hijau.

Anggaran dan Realisasi Stimulus Fiskal

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 659,2 triliun sebagai stimulus untuk mengatasi dampak pandemi. Namun, realisasi penyerapan stimulus ini masih belum optimal di beberapa bidang.



Penguatan Pasar Kerja

Penyempurnaan strategi ketenagakerjaan dan upaya untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh dalam kemiskinan perlu dilakukan. Yaitu dengan memperhatikan sisi permintaan dan sisi penawaran dari pasar kerja di Indonesia.

Bantuan Sosial Warga Terdampak

Bantuan sosial yang diberikan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan sosial terhadap warga terdampak perlu memperhatikan adanya manfaat ganda (co-benefit).

Pengelolaan Fiskal dengan Prinsip Berkelanjutan

Pengelolaan fiskal perlu memperhatikan prinsip berkelanjutan, baik dari sisi pendapatan maupun belanja negara. Pemulihan pasca pandemi menuntut pemerintah mengalokasikan pengeluaran lebih baik dan efektif.

Laporan Lengkap dapat diunduh pada tautan ini