Ibu Kota Negara Sibuk Virus Corona, 3.284 Kasus DBD Terjadi di NTT

Pingit Aria
13 Maret 2020, 14:37
Sejumlah orang tua menjaga anaknya yang sedang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RS swasta Santo Gabriell Kewapante di Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (12/3/2020).
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww.
Sejumlah orang tua menjaga anaknya yang sedang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RS swasta Santo Gabriell Kewapante di Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (12/3/2020).

Saat ibu kota negara DKI Jakarta ramai oleh perbincangan soal virus corona, penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjangkit di Nusa Tenggara Timur. Di provinsi yang berbatasan dengan Timor-Timor itu, tercatat 3.284 kasus DBD dengan korban jiwa sebanyak 39 orang.

Kasus DBD terjadi merata di semua wilayah di NTT. "Serangan penyakit DBD yang sebelumnya hanya terjadi pada lima kabupaten/kota ternyata telah menyebar ke semua kabupaten di NTT," kata Asisten bidang pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jamal Ahmad, Jumat (13/3).

Ia mengatakan, Kabupaten Sikka merupakan wilayah yang mengalami kasus DBD tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Di sana, jumlah kasus DBD yang tercatat sebanyak 1.234 kasus yang mengakibatkan 14 kematian.

Jamal menyatakan, penyakit DBD mulai menyerang masyarakat di kepulauan ini sejak Januari 2020. Bahkan, di daerah Lembata dan Alor, DBD sempat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

(Baca: Tangkal Virus Corona, Sri Mulyani Siapkan Stimulus Rp 22,9 Triliun)

Agar jumlah penderita DBD tak terus bertambah, Pemerintah Provinsi NTT saat ini gencar melakukan pengasapan. Selain itu, pemerintah kabupaten/kota di NTT didorong untuk lebih gencar melakukan kerja bakti dan memberantas sarang nyamuk.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...