Buka Inacraft 2019, Jokowi Minta Ekspor Produk Kerajinan Meningkat

Michael Reily
24 April 2019, 12:41
Pengunjung memilih produk kerajinan di stan produk Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018). Bursa Inovasi Desa yang menampilkan kreasi potensi makanan, kriya, kerajinan dan pengelolaan barang limbah menjadi barang bernil
Pengunjung memilih produk kerajinan di stan produk Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018). Bursa Inovasi Desa yang menampilkan kreasi potensi makanan, kriya, kerajinan dan pengelolaan barang limbah menjadi barang bernilai jual tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini membuka pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam pameran yang berlangsung pada 24-28 April 2019 itu, ia berpesan agar ekspor produk kerajinan Indonesia terus ditingkatkan.

“Porsinya baru 1,26% dari total pangsa pasar dunia, masih sangat kecil sekali dan masih bisa kita tingkatkan lebih besar lagi,” kata Jokowi, Rabu (24/4).

Jokowi menyatakan kualitas produk, daya saing, dan desain kerajinan nasional terus meningkat tahun ke tahun. Menurutnya, hal itu dapat menjadi modal untuk mengembangkan ekspor, hingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dan berkontribusi dalam perekonomian.

Mantan Walikota Solo ini juga mendorong para pelaku industri kerajinan untuk mengembangkan mereknya sendiri. “Pasar internasional sangat menyukai brand,” ujarnya.

(Baca: Dibuka Esok, Inacraft 2019 Targetkan Transaksi Rp 149 Miliar)

Selain itu, Jokowi juga mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital, termasuk melalui penyelenggaraan Inacraft Online. Dengan begitu, pembeli mancanegara bisa membeli produk kerajinan lokal dengan lebih leluasa, tanpa perlu kehadiran fisik di lokasi pameran. “Ini penting sekali, saya sangat mendukung,” katanya.

Berdasarkan data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), ekspor kerajinan tangan tahun 1999 hanya US$ 300 juta untuk 20 negara. Namun, tahun lalu, nilainya meningkat jadi US$ 1,3 miliar yang tujuannya lebih dari 50 negara.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...