Biodiesel jadi Senjata Pemerintah Tekan Impor Migas

Michael Reily
6 Juli 2018, 16:02
biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah mengkaji peningkatan konsumsi biodiesel untuk mengurangi impor minyak dan gas (migas). Hal itu dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, sektor migas merupakan penyumbang defisit terbesar dalam neraca perdagangan Januari hingga Mei 2018. “Impor migas perlu diperlambat, salah satu caranya dengan meningkatkan penggunaan biodiesel,” kata Darmin di Jakarta, Jumat (6/7).

Pemerintah, menurut Darmin, tengah berupaya mengurangi defisit neraca perdagangan. Sebab, neraca dagang yang minus dianggap sebagai salah satu faktor yang memperburuk pelemahan rupiah.

Darmin menyatakan, pemerintah berhati-hati merumuskan kategori barang yang impornya akan ditekan. Pasalnya, pengereman impor barang modal dan bahan baku bakal menghambat kegiatan produksi, dan berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi.

(Baca juga: Sri Mulyani Beri Sinyal Rem Impor Buat Meredam Pelemahan Kurs Rupiah)

Data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan migas pada Januari-Mei 2018 mengalami defisit US$ 5,03 miliar. Angka itu menutup surplus neraca nonmigas sebesar US$ 2,19 miliar. Alhasil, neraca dagang Indonesia selama lima bulan pertama 2018 defisit US$ 2,83 miliar.

Grafik: Neraca Perdagangan Migas Indonesia (Jan 2017-Mei 2018)
Neraca Perdagangan Migas Indonesia (Jan 2017-Mei 2018)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...