Pasokan Berlebih, Harga Sewa Perkantoran di CBD Turun

Michael Reily
9 Januari 2018, 16:58
Properti gedung
Arief Kamaludin|KATADATA

Pembangunan gedung yang melebihi permintaan, membuat harga sewa kantor di kawasan Cental Bussiness District (CBD) cenderung turun. Namun, Colliers memprediksi, perusahaan-perusahaan digital berpotensi untuk meningkatkan penggunaan properti perkantoran di pusat kota Jakarta.

Direktur Bidang Perkantoran Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo menyatakan, konsep dasar korporasi adalah memiliki head office di tengah kota untuk melayani pelanggan dan back-up office yang ada di luar kawasan niaga terpadu. Pemisahan kantor dilakukan untuk efisiensi biaya dan juga produktivitas.

Namun, tingginya suplai pembangunan gedung baru pada 2017 membuat harga sewa terkoreksi turun. “Terjadi kantor yang di luar CBD (Central Business District) ditarik masuk ke CBD, back-up office dijadikan satu,” kata Bagus kepada Katadata di Gedung World Trade Center 1, Jakarta, Selasa (9/1).

Ia mencatat, pada 2017, terdapat tambahan 9 gedung baru dengan luas 501.927 meter persegi di CBD Jakarta. Menambah akumulasi pasokan gedung menjadi 5,9 juta meter persegi setelah dikurangi Wisma Sudirman. Tumbuh sebesar 9% dibandingkan 2016.

Di antara perkantoran baru tersebut, sebesar 359.104 meter persegi ditempati oleh Tokopedia, Hanabank, BCA, Excelcomindo, dan Garena. Penyewa utama yang beroperasi sebesar 47%. Penyerapan yang belum maksimal membuat pemilik gedung menghindari penetapan harga tinggi.

(Baca juga: Survei: Milenial Pilih Pelesir, Beli Gawai & Mobil Ketimbang Properti)

Tercatat, sewa gedung stabil berada di angka Rp 292.374 per meter persegi tiap bulan, turun 6,2%. Colliers juga mengungkapkan bakal ada penambahan 10 gedung di kawasan niaga terpadu seluas 683.377 meter persegi pada 2018.

Menurut Bagus, kesempatan perusahaan untuk melakukan konsolidasi sangat tepat jika dilakukan sekarang. ”Harga yang bersahabat pagi penyewa gedung akan terus berjalan paling tidak sampai 2020,” ujarnya.

Harga yang kompetitif juga disertai dengan insentif dari pemilik diskon. Oleh karena itu, potensi perusahaan digital sangat tinggi untuk melakukan konsolidasi di kawasan niaga terpadu sangat memungkinkan.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...