Setelah Stagnan Lima Tahun, Ekspor Tekstil Tahun Ini Naik 5%

Michael Reily
29 Desember 2017, 15:51
tekstil
Katadata | Arief Kamaludin

Setelah beberapa tahun lesu, ekspor tekstil akhirnya tumbuh 5% pada tahun ini. Hingga November lalu, ekspor tekstil mencapai US$ 12,4 miliar atau melampaui target 2017 yakni US$ 11,8 miliar.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menyatakan, ekspor produk tekstil tahun ini masih didominasi oleh negara-negara yang memang telah menjadi pasar utama. "Tingginya ekspor masih terus ditopang oleh negara-negara tradisional, yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang," ujar Ade kepada Katadata, Jumat (29/12).

Sementara dari sisi produksi, Ade menyatakan, industri tekstil di dalam negeri juga telah melakukan efisiensi dengan memindahkan pabrik-pabrik mereka ke daerah Jawa Tengah dari kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Pasalnya, Upah Minimum Provinsi (UMP) di daerah-daerah sekitar Ibu Kota jauh lebih mahal.

(Baca juga: Batik Tembus Pasar Amerika dan Eropa, Ekspor Capai US$ 51 Juta)

Ia menjelaskan, potensi ekspor global tekstil Indonesia akan terus tumbuh dengan nilai yang sama pada 2018. Namun, Ade meminta supaya pemerintah memberikan kenyamanan terhadap pelaku industri.

Ade juga berharap perundingan dagang dengan negara dan kawasan seperti Australia dan Uni Eropa bisa segera dirampungkan agar Indonesia mendapat fasilitas pembebasan bea masuk untuk produk tekstil. Begitu juga kerja sama dagang yang telah disepakati dengan Cile dapat mendongkrak ekspor ke kawasan Amerika Latin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...