Pemerintah Targetkan Konstruksi SPAM Bandar Lampung Mulai Juni 2018

Ameidyo Daud Nasution
19 Desember 2017, 15:08
SPAM air
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Pengerjaan proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Petanglong di Kabupaten Pekalongan, Selasa (31/1).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pekerjaan fisik proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung akan dimulai pada pertengahan tahun depan.

"Mungkin pertengahan Juni bisa dimulai," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/12).

Ia mengatakan, proses lelang proyek tersebut telah dirampungkan. Ada dua perusahaan yang memenangkan lelang tersebut, yakni PT Bangun Tjipta Kontraktor dan PT Bangun Tjipta Sarana.

(Baca juga: 44,7% Perusahaan Air Minum Masuk Kategori Tidak Sehat)

Setelah proses lelang, Sri Hartoyo menjelaskan, butuh waktu setidaknya enam bulan bagi kontraktor untuk menyiapkan skema pendanaan proyek, sebelum dimulainya konstruksi. Dari Public Private Partnership (PPP) Book 2017, total nilai investasi proyek ini mencapai US$ 81,4 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun.

Setelah proyek SPAM Bandar Lampung, pemerintah juga akan menjalankan proyek SPAM Semarang Barat serta SPAM Jatiluhur I. Untuk Semarang Barat, Sri Hartoyo menjelaskan, saat ini baru akan ditawarkan ke para investor. Sedangkan untuk Jatiluhur I saat ini telah masuk tahap pra kualifikasi.

Padahal, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat menargetkan tiga proyek SPAM akan dibandun tahun ini. Selain di Bandar Lampung, dua proyek lainnya yakni , yakni SPAM Pekanbaru dan SPAM Semarang Barat.

"Ini memang target yang saya berikan kepada para pejabat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM) yang baru," kata Basuki bulan Maret lalu.

(Baca juga:  Kebut Infrastruktur, Pemerintah Pastikan Defisit Anggaran Terjaga)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...