Surplus Perdagangan Menciut Akibat Lonjakan Impor Minyak Mentah

Ameidyo Daud Nasution
15 November 2017, 14:26
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan Oktober 2017 sebesar US$ 900 juta. Angka itu merosot jika dibandingkan surplus yang mencapai US$ 1,7 miliar pada September 2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyusutan surplus ini diakibatkan oleh  kenaikan impor sebesar 11% menjadi US$ 14,1 miliar secara month to month. Sementara angka ekspor Oktober 2017 hanya tumbuh 3,6% menjadi US$ 15 miliar dibanding September 2017.

Advertisement

Jika dirinci, kenaikan tertinggi pada bulan lalu terjadi pada impor migas yakni sebesar 13,9% menjadi US$ 2,2 miliar. Adapun impor non migas tumbuh 10,5% menjadi US$ 11,9 miliar pada periode yang sama.

"Naiknya lumayan tinggi, baik migas maupun non migas," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/11). (Baca juga: Biaya Transaksi Perdagangan ASEAN Turun 10% pada 2020)

Impor non migas bulan lalu, menurut Suhariyanto, masih ditopang oleh mesin dan pesawat mekanik sebesar US$ 1,9 miliar, plastik dan barang dari plastik sebesar US$ 700,2 juta, serta besi dan baja sebesar US$ 820 juta. Adapun impor migas disumbang oleh minyak mentah senilai US$ 776 juta atau naik 43,4% secara month to month.

Adapun untuk ekspor non migas pada bulan Oktober, bahan bakar mineral masih menjadi penopang utamanya dengan nilai US$ 1,9 miliar disusul oleh mesin atau peralatan listrik sebesar US$ 732,1 juta, dan kendaraan senilai US$ 627,8 juta.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement