Singapura Bakal Fokus Kembangkan Ekonomi Digital Saat Pimpin ASEAN
Pemerintah menyatakan kesiapannya menyambut pembangunan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Sebab, Singapura telah menyatakan akan berfokus menggarap ekonomi digital sebagai fokus dalam perannya sebagai Ketua Association of South-East Asian Nations (ASEAN), tahun depan.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Indonesia Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengaku siap untuk bekerja sama dengan Singapura yang bakal memimpin ASEAN tahun depan.
Iman mengungkapkan, rencana Singapura telah sejalan dengan fokus pemerintah yang memacu perkembangan infrastruktur digital untuk meningkatkan daya saing. “Saya pikir ke depan arahnya memang untuk mobilisasi digital,” kata Iman kepada Katadata di Jakarta, Jumat (6/10).
Iman menjelaskan, prioritas kepemimpinan Singapura adalah untuk mengembangkan sistem operasi yang mampu mewadahi kebutuhan digital ASEAN secara keseluruhan. Singapura, menurutnya tidak akan memfasilitasi ekspansi perusahaan e-commerce seperti Shopback atau nama-nama yang beken seperti Lazada dan Grab.
“Saya lihat bukan level mikroekonomi dan perusahaan digital, tapi kalau kerja sama pemerintahan lebih ke arah pengembangan iklim usaha digital,” ujar Iman.
Salah satu konsep yang akan didorong, menurut Iman, adalah peningkatan fungsi transparansi ASEAN Single Window. Dia menyatakan, Indonesia justru mendorong skema pembukaan keran informasi dan komunikasi secara digital antarnegara. Meski, sistem tersebut masih dalam proses penyempurnaan cetak biru.
Tercatat, pertumbuhan Produk Domestik Bruto di Asia Tenggara sebesar 4,5-6,1% dari 2012 ke 2016. Sehingga ekonomi digital bakal memberikan kontribusi lebih besar lagi pada tahun 2017 hingga 2020 dengan rata-rata pertumbuhan 5,2%.
Pihak Singapura bakal bekerja sama dengan anggota ASEAN untuk mempromosikan inovasi, membangun jaringan digital, dan memfasilitasi pertumbuhan e-commerce dalam kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan bisnis, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Hal-hal tersebut akan menjadi pijakan dalam politik luar negeri kami,” kata Sekretaris Parlemen pada Kementerian Pendidikan, Industri dan Perdagangan Singapura Low Yen Ling seperti dikutip dari Straits Times beberapa waktu lalu.