Organda: Tarif Taksi Konvensional Tak Mungkin Bersaing dengan Online

Image title
23 Maret 2017, 10:37
Demo Taksi & Bajaj
Arief Kamaludin|KATADATA
Konvoi para pengemudi taksi dan angkutan umum menuntut penutupan layanan angkutan berbasiskan aplikasi online.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyatakan bahwa tarif taksi konvensional tak mungkin bersaing dengan taksi online tanpa diatur oleh pemerintah. Karena itu, mereka mendukung implementasi revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016.  

Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono juga menampik kemungkinan turunnya tarif taksi konvensional seiring penyesuaian tarif batas atas dan bawah tarif taksi berbasis aplikasi (online).

“Kalau disuruh tarifnya harus turun, pada saat sekarang pun sudah berat. Itu kan suatu kenyataan,” kata Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono di Jakarta, Rabu (22/3).

(Baca juga: Perang Tarif Hilang, Menhub Prediksi Tarif Taksi Konvensional Turun)

Ateng menjelaskan, penentuan tarif taksi konvensional didasarkan pada perhitungan investasi dan peremajaan alat transportasi serta biaya operasional sehari-hari karyawan. Berbeda dengan penyelenggara aplikasi taksi online yang operasionalnya disokong subsidi dari investor.

Ateng mengklaim, keuntungan yang diperoleh tidak pernah lebih dari 10 persen. Sebab, tarif batas bawah taksi konvensional nilainya lebih rendah dari rata-rata modal yang dikeluarkan. Hanya saja, karena armada taksi konvensional bersifat massal maka kekurangan tersebut bisa ditutupi saat volume permintaan sedang tinggi.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...