Selalu Defisit Dagang, Jokowi Minta Permudah Ekspor pada Raja Salman

Pingit Aria
2 Maret 2017, 10:50
Jokowi dan Raja Salman
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kiri) melambaikan tangan di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).

Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud membahas berbagai hal dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3) kemarin. Di antara hal yang dibahas adalah soal upaya peningkatan perdagangan antara kedua negara.

Jokowi mengajak Raja Salman menghilangkan hambatan perdagangan di antara kedua negara. Kerja sama pengembangan perdagangan oleh kedua negara pun menjadi satu dari 11 nota kesepahaman yang diteken kemarin.

(Baca juga: Dana Saudi Rp 13,3 Triliun dalam 11 Kesepakatan Jokowi - Raja Salman)

"Indonesia mengharapkan pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil, serta garmen Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers (1/3).

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan bila selama ini ekspor dari Indonesia ke Arab Saudi terbilang cukup sulit. Arab Saudi menerapkan aturan ketat untuk barang impornya.

"Yang kesulitan ternyata standar di sana itu tinggi di Timur Tengah. Jadi kalau mau ekspor barang itu harus menyesuaikan," kata Oke.

Grafik: Ekspor dan Impor Indonesia dengan Arab Saudi 2012-2016

Konsul Jenderal Indonesia untuk Jeddah Muhamad Hery Saripudin menyampaikan, ada 4 (empat) hal yang harus dipenuhi agar komoditas nonmigas Indonesia, khususnya bahan makanan dan minuman, agar dapat bersaing di pasar Arab Saudi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...