Jokowi Ingin Ekspor ke Afrika, India, Pakistan Ditingkatkan

Ameidyo Daud Nasution
21 Februari 2017, 17:05
Pelabuhan ekspor
Katadata

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pasar-pasar baru untuk sasaran ekspor barang dari Indonesia belum tergarap maksimal. Menurut Jokowi, bawahannya masih saja hobi mengejar ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina, serta Eropa yang potensinya jelas.

"Kita ini monoton dan berkutat pada pasar tradisional saja," katanya di hadapan jajaran pejabat Kementerian Perdagangan dalam rapat kerja di Istana Negara, Selasa (20/02).

Advertisement

Jokowi meminta Kementerian Perdagangan membuka pintu masuk bagi pihak swasta ke negara-negara non tradisional dan bukan malah membiarkan mereka bergerilya sendirian. Sebab, tanpa kehadiran negara, swasta akan kesulitan untuk mendobrak pasar non tradisional.

(Baca juga: Neraca Dagang Januari Cetak Surplus Tertinggi Sejak Januari 2014)

Jokowi mengatakan beberapa negara potensial seperti dari benua Afrika harus mulai digarap. Dirinya merinci potensi ekspor ke benua Afrika secara total pada tahun lalu mencapai US$ 550 miliar namun ekspor dari Indonesia ke sana hanya US$ 4,2 miliar.

Ada lagi potensi ekspor ke India mencapai US$ 375 miliar namun ekspor Indonesia ke sana hanya US$ 10 miliar. Dirinya juga menyebut potensi ekspor yang besar ke Timur Tengah yakni US$ 975 miliar pada tahun lalu namun baru tergarap ekspor Indonesia sebesar US$ 5 miliar.

Grafik: Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama
Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama

Begitu pula dengan negara seperti Pakistan dengan potensi ekpor sebesar US$ 44 miliar namun baru tergarap Indonesia sebesar US$ 2 miliar, Bangladesh dengan total potensi US$ 41 miliar namun hanya US$ 1 miliar yang tergarap Indonesia, serta Sri Lanka yang memiliki potensi ekspor US$ 19 miliar namun baru tergarap US$ 0,3 miliar.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement