Ekspor Rambut Palsu Terancam Proteksi Donald Trump

Pingit Aria
20 Januari 2017, 18:29
Donald Trump
REUTERS/Lucas Jackson/ANTARA FOTO
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, saat konferensi pers di Trump Tower, New York, 11 Januari 2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Januari-Oktober 2016, ekspor mencapai US$ 313,61 juta.  Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan menyatatakan bahwa dengan nilai tersebut, produk rambut palsu Indonesia memiliki pangsa sebesar 7,28 persen terhadap total ekspor dunia. 

Selain itu, karena impornya sangat minim, surplus neraca perdagangan yang disumbangkan rambut palsu tahun lalu mencapai US$ 311,7 juta. Namun, yang harus diantisipasi kini adalah ancaman proteksi dari Amerika Serikat, Negara tujuan ekspor utama rambut palsu.

“Untuk meningkatkan surplus, Indonesia perlu menggali potensi-potensi agar tidak terlalu bergantung pada Amerika Serikat, mengingat kondisi perdagangan luar negeri di sana yang diperkirakan akan lebih protektif terhadap impor,” kata Kepala BP3, Tjahya Widayanti, Jumat (20/1).

Sebelumnya, Donald Trump memang beberapa kali menjanjikan pengetatan impor dalam kampanyenya. Ia akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 pada 20 Januari 2017 waktu Washington.

Tjahja menyebut beberapa Negara lain yang dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan pasar Amerika Serikat. “Berdasarkan analisis kami, negara-negara pasar potensial untuk produk rambut palsu Indonesia, yaitu Bangladesh, Nigeria, Iran, Inggris, dan Belanda,” ujarnya.

Ia menyebut, 66,94 persen ekspor rambut palsu Indonesia dikirim ke Amerika Serikat. Selain itu, produk rambut palsu Indonesia juga memiliki pangsa di Malaysia (12,66 persen), Inggris (4,69 persen), Jerman (3,42 persen), Korea Selatan (2,61 persen), dan Kanada (0,83 persen).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...