Konsorsium Grup Bakrie Bangun Pabrik Metanol Bernilai Rp 29 Triliun
Grup Bakrie membentuk konsorsium untuk membangun fasilitas produksi dari batu bara ke metanol (Coal-to-Methanol/CTM). Proyek bernilai investasi lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 29,8 triliun ini berlokasi di Batuta Industrial Chemical Park, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Konsorsium tersebut terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (bagian dari Grup Bakrie), PT Ithaca Resources, dan perusahaan gas asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals, Inc. Dibentuknya konsorsium ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian definitif kontrak jangka panjang.
Berdasarkan kontrak jangka panjang tersebut, Bakrie Capital Indonesia dan Ithaca Resources akan memasok bahan baku batu bara dan berkomitmen untuk mengambil alih produksi metanol untuk dipasarkan di Indonesia.
Batu bara yang dipasok berasal dari tambang milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan Ithaca Resources. Nantinya, batu bara itu diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products untuk diproduksikan menjadi metanol.
Fasilitas ini akan mampu memproduksi hampir 2 juta ton metanol per tahun yang dihasilkan dari hampir enam juta ton batu bara per tahun. Proyek ini diharapkan bisa rampung dan onstream pada 2024 mendatang.
(Baca: Inalum Dukung PTBA Lanjutkan Proyek Gasifikasi Batu Bara)
CEO Bakrie Capital Adika Nuraga Bakrie mengatakan bahwa dengan beroperasinya pabrik tersebut diharapkan bisa mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan. "Pada akhirnya akan mengurangi tekanan pada mata uang rupiah," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (15/5).