Konsorsium Grup Bakrie Bangun Pabrik Metanol Bernilai Rp 29 Triliun

Image title
16 Mei 2020, 05:42
(dari kiri) CEO Eti Gasco Synergy Dudy Christian, Chairman Grup Bakrie Nirwan Dermawan Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources Agoes Projosasmito, Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie, dan CEO PT Bakrie Capital Indon
ANTARA FOTO/HO/pras.
(dari kiri) CEO Eti Gasco Synergy Dudy Christian, Chairman Grup Bakrie Nirwan Dermawan Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources Agoes Projosasmito, Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie, dan CEO PT Bakrie Capital Indonesia Adika Nuraga Bakrie berbincang di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kontrak jangka panjang untuk fasilitas produksi batubara ke metanol yang dilakukan secara virtual di Jakarta dan Amerika Serikat, Kamis (14/5/2020) malam.

Grup Bakrie membentuk konsorsium untuk membangun fasilitas produksi dari batu bara ke metanol (Coal-to-Methanol/CTM). Proyek bernilai investasi lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 29,8 triliun ini berlokasi di Batuta Industrial Chemical Park, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Konsorsium tersebut terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (bagian dari Grup Bakrie), PT Ithaca Resources, dan perusahaan gas asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals, Inc. Dibentuknya konsorsium ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian definitif kontrak jangka panjang.

Advertisement

Berdasarkan kontrak jangka panjang tersebut, Bakrie Capital Indonesia dan Ithaca Resources akan memasok bahan baku batu bara dan berkomitmen untuk mengambil alih produksi metanol untuk dipasarkan di Indonesia.

Batu bara yang dipasok berasal dari tambang milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan Ithaca Resources. Nantinya, batu bara itu diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products untuk diproduksikan menjadi metanol.

Fasilitas ini akan mampu memproduksi hampir 2 juta ton metanol per tahun yang dihasilkan dari hampir enam juta ton batu bara per tahun. Proyek ini diharapkan bisa rampung dan onstream pada 2024 mendatang.

(Baca: Inalum Dukung PTBA Lanjutkan Proyek Gasifikasi Batu Bara)

CEO Bakrie Capital Adika Nuraga Bakrie mengatakan bahwa dengan beroperasinya pabrik tersebut diharapkan bisa mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan. "Pada akhirnya akan mengurangi tekanan pada mata uang rupiah," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (15/5).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement