Ragam Skenario New Normal Disiapkan, dari BUMN hingga Pengelola Mal

Pingit Aria
19 Mei 2020, 17:30
Warga dengan menerapkan social distancing antre untuk belanja kebutuhan pokok di supermarket AEON Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (19/5/2020). Penerapan social distancing dilakukan pengelola mal untuk menghindari penyebaran dan penularan COVID-19.
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Warga dengan menerapkan social distancing antre untuk belanja kebutuhan pokok di supermarket AEON Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (19/5/2020). Penerapan social distancing dilakukan pengelola mal untuk menghindari penyebaran dan penularan COVID-19.

Hingga Selasa (19/5), virus corona telah menginfeksi 18.496 orang di Indonesia, dengan 1.221 korban meninggal dunia di Indonesia. Meski tingkat penularan Covid-19 masih fluktuatif, pemerintah mulai mengkaji skenario untuk berdamai dengan virus corona dan memasuki era new normal.

Seruan tersebut pertama kali datang dari Presiden Joko Widodo pada awal Mei lalu. Ia memperkirakan penularan virus corona mungkin akan terus berlangsung. “Artinya, sampai ditemukan vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” katanya, mengutip situs Sekretariat Presiden.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan, Jokowi ingin masyarakatnya bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan di tengah pandemi corona. “Berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti kita menyerah, justru kita tingkatkan kewaspadaan kita agar kita tidak terpapar,” katanya, 18 Mei 2020.

(Baca: Pemerintah Larang Salat Id di Masjid dan Lapangan)

Atas seruan tersebut, beberapa instansi dan lembaga pun telah menyiapkan skenario untuk memasuki era new normal di sektor masing-masing. Berikut di antaranya:

BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mempersiapkan skenario new normal untuk perusahaan plat merah melalui Surat Edaran Nomor S-336/MBU/05/2020. Dalam surat yang ditandangi pada 15 Mei tersebut, ada lima fase yang disiapkan.

Fase pertama dimulai pada 25 Mei. Pada fase ini, pegawai BUMN yang berusia kurang dari 45 tahun akan dipersilahkan untuk mulai bekerja di kantor, dengan pengaturan jam masuk dan batasan kapasitas. Sedangkan pegawai dengan umur lebih dari 45 tahun akan menlanjutkan bekerja di rumah.

(Baca: Risiko New Normal dan Berdamai dengan Corona ala Jokowi)

Kemudian, fase kedua dimulai pada 1 Juni. Di waktu tersebut, BUMN sektor mal dan retail yang akan kembali beroperasi, dengan batasan jumlah pengunjung dan jam buka. Dan fase ketiga dimulai pada 8 Juni, saat BUMN di sektor pariwisata akan dibuka dengan meminimalisasi kontak fisik.

Selanjutnya, fase keempat yang dimulai pada 8 Juni akan membuka kegiatan ekonomi untuk semua sektor BUMN pada 29 Juni. Terakhir, fase kelima yang dimulai pada 13 dan 30 Juli akan mengevaluasi seluruh sektor menuju skaka normal.

Menanggapi surat edaran tersebut, sejumlah perusahaan plat merah sudah mulai nampak mempersiapkan skenario new normalnya masing-masing. Di antaranya, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bank Mandiri, PT Pertamina, hingga holding pertambangan MIND ID, yang terdiri dari PT ANTAM, PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah.

Sementara itu, PT Telkom Indonesia dan PT Angkasa Pura 1 saat ini juga dikabarkan masih menyusun dan memfinalisasi protokol skenario new normal mereka sendiri.

Daerah

Kementerian Koordinator juga menyiapkan skenario new normal untuk memulihkan ekonomi daerah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional tengah memformulasikan metode perhitungan untuk mengukur tingkat kesiapan daerah sebelum memasuki era new normal.

“Kami, sesuai arahan Pak Presiden, akan mengembangkan scoring penilaian dari segi epidomologi dan kesiapan. Serta kesiapan daerah dan kelembagaan,” katanya, dalam konferensi pers hasil rapat terbatas percepatan penanganan Covid-19, Senin (18/5) lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...