Survei Covid-19 BPS: Masyarakat Patuhi Anjuran PSBB. Benarkah?

Pingit Aria
20 Mei 2020, 04:52
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian pe
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian pedagang tetap menggelar lapaknya di sejumlah titik seperti di atas trotoar dan di gang perkampungan setempat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan hasil survei demografi dampak Covid-19 diketahui bahwa sebanyak 87 persen responden mengetahui kebijakan physical distancing. Selain itu, 72% telah menjalankan imbauan untuk tetap berada di rumah.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum BPS, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan hal tersebut tentunya sangat penting sebab physical distancing dan tetap berada di rumah menjadi bagian dari penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

"Hal ini penting, karena salah satu kegiatan yang dapat memutus penyebaran Covid-19 adalah dengan tetap di rumah, bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan beribadah dari rumah,” kata Endang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (19/5).

Selain itu, dari survei sosial demografi dampak Covid-19 tersebut, diketahui juga, bahwa sebagian besar responden telah menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.

(Baca: Ragam 'New Normal' Industri Film Pasca-Pandemi Corona)

Sebanyak 83% responden mengaku, selalu menggunakan masker pada saat harus keluar rumah. Kemudian 80% responden mengaku sering mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun, dan 63% responden selalu menjaga jarak minimal dengan orang terdekat.

"Hal ini baik dan positif, namun tetap harus dipertahankan dan ditingkatkan, karena pemutusan penyebaran virus corona butuh kedisiplinan yang tinggi, dan kesadaran masing-masing,” kata Endang.

Apalagi, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Berikut datanya:

Berdasar laman covid19.bps.go.id, BPS melaksanakan survei ini pada 13 hingga 20 April 2020. Survei dilakukan secara online, di mana responden dapat mengisi kuisioner yang diunduh melalui laman tersebut.

Bagaimanapun, dalam sepekan terakhir, pasar-pasar dan pusat perbelanjaan Kembali ramai oleh masyarakat yang menyiapkan kebutuhan lebaran. Kondisi ini misalnya terjadi di Kawasan Tanah Abang, Jakarta. Meski secara resmi pasar ditutup, namun pedagang dan pembeli ramai di jalanan.

Pedagang Nekat Berjualan di Tanah Abang
Pedagang Nekat Berjualan di Tanah Abang (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)



Sensus Penduduk 2020 Online

Pada situasi seperti ini, setiap negara dituntut harus dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran. Untuk dapat menghasilkan kebijakan yang tepat, dibutuhkan data yang akurat. Oleh karena itu, kegiatan pengumpulan data sangatlah penting.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...