Komitmen Investasi RI Capai Rp 1.084 T hingga 2023, Mayoritas Smelter

Rizky Alika
10 September 2020, 17:56
Suasana pabrik pemurni tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6/2019)
Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Suasana pabrik pemurni tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6/2019)

Pemerintah mencatat sejumlah komitmen investasi pada industri manufaktur. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebutkan, rencana investasi manufaktur hingga 2023 mencapai Rp 1.084 triliun.

"Ini daftar rencana investasi yang sudah ada di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Ini hanya industri manufaktur," kata Agus dalam rapat koordinasi nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara virtual, Kamis (10/9).

Advertisement

Investasi tersebut terdiri dari 83 proyek. Adapun, jumlah tenaga kerja yang diserap akan mencapai 121.527 orang.

Secara rinci, rencana investasi terbesar berada pada sektor pemurnian logam atau smelter dengan nilai Rp 410,03 triliun dengan jumlah serapan tenaga kerja mencapai 31.090 orang. Produk yang diolah meliputi Alumina, Nickel in Matte, Ferronickel, copper cathode, copper slag, asam sulfat, Ferrochrome, dan Stainless Steel.

Kemudian, investasi terbesar berikutnya pada industri otomotif dengan nilai Rp 81,61 triliun serta serapan tenaga kerja 12.500 orang. Produk investasinya meliputi KBM roda empat, komponen mesin, kendaraan listrik/ hybrid, dan baterai.

Berikutnya, investasi pada industri logam non smelter mencapai Rp 41,1 triliun dengan serapan tenaga kerja 12.700 orang. Investasinya meliputi beberapa produk, seperti Cold Rolled Steel, Hot Metal, dan Hot Strip Mill.

Selanjutnya, BKPM mencatat investasi pada sektor industri makanan hasil laut dan perikanan mencapai Rp 19,94 triliun dengan serapan tenaga kerja 19.530 orang. Investasi sektor ini meliputi gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, dan biskuit.

Setelah itu, investasi pada industri tekstil, kulit dan alas kaki mencapai Rp 13 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 11.480 orang. Produk yang diinvestasikan ialah serat & benang rayon, pemintalan benang, sepatu, kain rajut, kain printing, tas & barang kulit.

Di luar itu, ada pula investasi pada sektor industri hasil hutan dan perkebunan dengan nilai investasi Rp 7,59 triliun dan serapan tenaga kerja 954 orang. Kemudian pada industri bahan galian non logam, nilai investasinya mencapai Rp 6 triliun dengan tenaga kerja 700 orang.

Lalu, investasi pada industri elektronika dan telematika mencapai Rp 3,72 triliun; industri minuman, tembakau, dan bahan penyegar Rp 2,66 triliun; industri kimia hilir dan farmasi Rp 1,3 triliun; industri permesinan dan alat mesin pertanian Rp 1,09 triliun; serta industri kimia hulu Rp 460 miliar.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement