6 Pekan Uji Coba, Uni Emirat Arab Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19

Pingit Aria
15 September 2020, 15:15
Ahmed Jadallah Petugas mengambil sampel uji swab pada seorang pria di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (30/3/2020). Uni Emirat Arab telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 secara darurat bagi petugas Kesehatan.
ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Jadallah/ wsj/dj
Ahmed Jadallah Petugas mengambil sampel uji swab pada seorang pria di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (30/3/2020). Uni Emirat Arab telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 secara darurat bagi petugas Kesehatan.

Uni Emirat Arab (UAE) pada Senin (14/9) merilis izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 untuk petugas kesehatan. Izin ini dikeluarkan setelah uji klinis tahap ketiga vaksin baru berjalan enam pekan, dari idealnya enam bulan.

Vaksin yang digunakan adalah hasil pengembangan perusahaan farmasi milik Tiongkok, Sinopharm. "Vaksin akan tersedia untuk para pahlawan pertahanan di lini terdepan kita yang paling berisiko tertular virus," kata National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) di Twitter.

Pengumuman itu muncul di tengah peningkatan kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab, yang melaporkan 1.007 kasus baru pada Sabtu (12/9) lalu. Angka itu merupakan jumlah tertinggi sejak awal pandemi. Pada Senin (14/9) kemarin, negara itu mencatat 777 kasus tambahan.

Penggunaan darurat vaksin Covid-19, yang masih dalam tahap uji, diizinkan setelah evaluasi atas serangkaian kriteria. Sebelumnya, uji vaksin oleh NCEMA diberlakukan pada 31 ribu relawan sejak akhir Juni 2020. 

Menurut NCEMA dari hasil uji sejauh ini, efek ringan dan efek samping diperkirakan muncul, namun tidak parah. Tidak ada rincian apa saja yang dimaksud efek ringan tersebut.

NCEMA menambahkan bahwa seribu orang dengan penyakit kronis yang menjalani uji coba vaksin Sinopharm juga tidak mengalami komplikasi.

Sebelum diuji coba secara besar-besaran di Uni Emirat Arab, Sinopham berhasil melalui uji klinis Tahap I dan II di Tiongkok. Hasilnya, 100% partisipan menghasilkan antibodi setelah diberikan dua kali suntikan dengan rentang 28 hari.

Sinopharm mengembangkan vaksin inaktif untuk Covid-19. Vaksin ini dibuat dengan virus yang telah dimatikan atau dengan protein yang berasal dari virus. Jenis vaksin ini sudah dikenal dan telah digunakan untuk melawan penyakit seperti influenza dan campak.

Berikut adalah Databoks terkait kandidat vaksin Coovid-19 yang dikembangkan di berbagai negara:

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...