Lampu Hijau Pertandingan Sepak Bola dan Basket Tanpa Penonton

Pingit Aria
17 September 2020, 16:46
Petugas medis mengambil sampel darah pesepak bola Arema FC, Titan Agung Bagas (kanan) saat tes cepat (rapid test) COVID-19 di Kantor Arema FC di Malang, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020). Manajemen Arema FC mengadakan tes diagnostik cepat kepada seluruh pemai
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.
Petugas medis mengambil sampel darah pesepak bola Arema FC, Titan Agung Bagas (kanan) saat tes cepat (rapid test) COVID-19 di Kantor Arema FC di Malang, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020). Manajemen Arema FC mengadakan tes diagnostik cepat kepada seluruh pemain dan ofisial tim sebelum menggelar latihan secara resmi.

Penyelenggaraan kompetisi olahraga tak luput dari dampak pandemi Covid-19. Kini, musim kompetisi bola basket dan sepak bola akan dilanjutkan dengan protokol Kesehatan yang ketat, dan tanpa penonton.

Sebelum memulai kompetisi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), dan PT Bola Basket Indonesia.

Advertisement

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang mutlak dilakukan dalam kompetisi maupun ajang olahraga di tengah pandemi.

"Protokol kesehatan adalah hal yang mutlak yang harus kita perhatikan. Tidak boleh ada tawar-menawar dengan ketentuan protokol kesehatan," kata Doni di sela penandatanganan nota kesepahaman Penyelenggaraan Olahraga Aman COVID-19 yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (17/9).

Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan(KMK) HK.01.07-MENKES-382-2020 tentang Protokol Kesehatan Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan COVID-19, yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan pada 19 Juni 2020.

"Protokol kesehatan dapat dijadikan acuan untuk mencegah klaster baru selama beraktivitas di tempat dan fasilitas umum termasuk kegiatan olahraga,” ujarnya.

Untuk itu, Doni meminta agar setiap penyelenggara ajang olahraga wajib berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19, Dinas Kesehatan dan Dinas/Lembaga lainnya di daerah, baik di tingkat kabupaten, kota dan provinsi.

Atur Zonasi dan Tanpa Penonton

Mengacu pada aturan protokol kesehatan, Doni juga menjelaskan bahwa pertandingan sepak bola dan basket tidak boleh ada penonton.

"Perlu dipastikan untuk seluruh kompetisi sepak bola dan bola basket akan dilaksanakan tanpa penonton. Mohon ini menjadi atensi bagi para penyelenggara untuk betul-betul mentaati konsensus yang telah dilakukan," tutur Doni.

Selain itu, Doni juga meminta agar seluruh personel dan pemain harus melalui pemeriksaan kesehatan swab test dan dilakukan secara berkala. Penyelenggara juga harus memastikan seluruh personel dan pemain benar-benar sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Pertandingan olahraga sangat penting, tetapi kesehatan seluruhnya baik itu pemain maupun penyelenggaranya juga harus menjadi prioritas kita," kata Doni.

Sebagaimana yang diketahui bahwa penyakit komorbid berpotensi membuat penderitanya semakin parah apabila terjangkit Covid-19 hingga berujung kematian. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 92% kasus kematian COVID-19 dipicu karena adanya faktor komorbiditas dari para penderitanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement