Membuka Lagi Pintu Reshuffle dari Kinerja Minus Penanganan Pandemi

Pingit Aria
22 September 2020, 06:40
Telaah - Reshuffle Kabinet Jokowi
Mohd Haniff/123rf

Pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda, meski telah lebih dari enam bulan sejak kasus pertama penularan virus corona terkonfirmasi di Indonesia. Kinerja para Menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penanganan Covid-19 pun menjadi sorotan.

Yang terbaru, Muhammadiyah meminta Jokowi mengevaluasi kinerja para menteri, terutama yang tugasnya terkait langsung dengan penanganan pandemi Covid-19. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan, evaluasi perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

Advertisement

"Presiden perlu mengevaluasi para menteri agar meningkatkan performa dan profesionalitas kerja," kata Mu'ti dalam konferensi persnya, Senin (21/9).

Selain masalah kinerja, ia juga menyoroti adanya beberapa pejabat tinggi yang pernyataan-pernyataannya menyulut polemik politik yang tidak substantif. “Pejabat tinggi negara tidak menyampaikan pernyataan-pernyataan yang meresahkan.”

Mu'ti menilai, perlu kebijakan yang tegas dan menyeluruh dalam penanganan pandemi Covid-19 agar keadaan terkendali. Bagaimanapun, Muhammadiyah meminta aspek kesehatan menjadi prioritas pemerintah.

"Diutamakan bahwa penyelamatan jiwa manusia merupakan sesuatu yang terpenting dari lainnya," ujarnya.

Selain mengevaluasi kinerja para menteri, Muhammadiyah juga meminta Jokowi memimpin langsung penanganan Covid-19. Dengan demikian, upaya-upaya penanganan Covid-19 dapat berjalan lebih efektif, terarah, dan maksimal.

“Kehadiran Presiden sangat diperlukan di tengah gejala lemahnya kinerja dan sinergi antar kementerian,” kata Mu’ti.

Kasus positif corona di Indonesia kembali memecahkan rekor tertinggi. Tambahan kasus Covid-19 sebanyak 4.176 sehingga total kasus menjadi 248.852 orang pada Senin (21/9).

Tambahan kasus tersebut lebih tinggi dari rekor terakhir pada dua hari lalu (19/9) sebanyak 4.168 tambahan kasus. Berikut grafiknya dalam Databoks:

 

Kepuasan Masyarakat Rendah

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas menyebut 87,8% responden tidak puas terhadap kinerja Menteri dalam menangani pandemi virus corona. Ketidakpuasan ini terutama terkait penyediaan sarana kesehatan tenaga medis, penyaluran bantuan sosial, serta stimulus ekonomi.

Jajak pendapat dilakukan Litbang Kompas kepada 587 responden di 23 provinsi sepanjang 7 sampai 11 Juli lalu. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95% dengan margin of error sebesar 4,04%.

“Beberapa tindakan dalam penanganan Covid-19 dinilai publik belum maksimal,” tulis keterangan Litbang Kompas, Senin (13/7).

Menurut hasil jajak pendapat tersebut, 69,6% responden menganggap reshuffle atau perombakan kabinet mendesak dilakukan. Dari hasil survei, hanya 21,6% responden menganggap perombakan belum perlu dilakukan saat ini. Sedangkan 8,8% mengatakan dirinya tidak tahu.

Halaman:
Reporter: Antara, Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement