Tak Didesain Hadapi Pandemi, Pasar Tradisional Jadi Klaster Covid-19

Pingit Aria
2 Oktober 2020, 14:15
Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan "physical distancing" atau jaga jarak satu meter antarpedagang sebagai upaya pencegahan penyeb
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Aktivitas jual beli di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan "physical distancing" atau jaga jarak satu meter antarpedagang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Pasar tradisional menjadi salah satu klaster penularan Covid-19. Salah satu penyebabnya, penjual dan pembeli tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kampanye Gerakan 3M, yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun terus dilakukan.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 17,32% responden mengaku bahwa pasar tradisional/pedagang kaki lima yang dikunjunginya tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali. Berikut hasil survei tersebut di Databoks:

Advertisement

Temuan serupa dikemukakan oleh Peneliti Psikologi Sosial Universitas Indonesia, Dicky Pelupessy. Dalam risetnya di beberapa pasar di Jakarta, 90% pedagang dan pembeli di pasar tradisional telah mengenakan masker, namun hanya 53% yang memakainya dengan benar.

Dari wawancara yang dilakukannya, para pedagang itu mengaku tidak nyaman saat mengenakan masker. “Terutama saat mereka berkomunikasi dengan pembeli,” kata Dicky dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk Tetap Pakai Masker di Pasar Tradisional, pada Jumat (2/10).

Sedangkan, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setiyanto menyatakan bahwa pasar tradisional di Indonesia tidak didesain untuk menghadapi pandemi seperti Covid-19.

Bagaimana tidak, lorong-lorong pasar lebarnya hanya 1-2 meter. Sedangkan los antar-pedagang praktis tanpa jarak. Sedangkan ventilasi di gedung itu kurang memadai.

Kondisi itulah yang kemudian menjadikan pasar tradisional sebagai salah satu klaster penularan virus corona. Ikatan Perdagangan Pasar tradisional Indonesia mencatat terdapat sebanyak 573 pedagang terinfeksi Covid-19.

Halaman:
Reporter: Yosepha Pusparisa

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement