Sulitnya Protokol Kesehatan di Pasar, Belajar dari Pasar Salatiga

Image title
2 Oktober 2020, 17:45
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga memberi pengumuman waktu pasar pagi akan habis kepada pedagang di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan "ph
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga memberi pengumuman waktu pasar pagi akan habis kepada pedagang di Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Pemerintah Kota Salatiga menata para pedagang pasar pagi tersebut dengan menerapkan "physical distancing" atau jaga jarak satu meter antarpedagang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Pasar tradisional menjadi salah satu klaster penularan Covid-19. Protokol kesehatan harus ditegakkan secara ketat. Sanksi tegas, bahkan penutupan sementara perlu dilakukan jika ada pelanggaran.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS), pelaku usaha di pasar tradisional ternyata masih banyak tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker atau mencuci tangan. Sebanyak 17,32% responden mengaku bahwa pasar tradisional/pedagang kaki lima yang dikunjunginya tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali.

Berikut gambaran hasil survei tersebut di Databoks:

 

Peneliti psikologi sosial Fakultas Psikologi UI Dicky Pelupessy menyatakan, imbauan saja tidak cukup untuk membuat penjual dan pembeli di pasar menerapkan protokol kesehatan. Sebab, tindakan sesederhana menggunakan masker itu tidak cukup didorong oleh pengetahuan.

Terbukti, dalam risetnya di beberapa pasar di Jakarta, 90% pedagang dan pembeli di pasar tradisional telah mengenakan masker, namun hanya 53% yang memakainya dengan benar.

“Perlu ada pendekatan yang sifatnya otoritatif. Menggunakan figure untuk menerapkan disiplin,” ujarnya dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk ‘Tetap Pakai Masker di Pasar Tradisional’, pada Jumat (2/10).

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setiyanto. Anggota asosiasinya bahkan ada yang menutup paksa lapak yang pedagangnya tak mengenakan masker setelah beberapa kali peringatan.

Bagaimanapun, sikap tegas itu tak hanya ditujukan pada penjual, melainkan juga pembeli. “Bagaimana membuat pasar itu menjadi lingkungan yang aman untuk semua. Kalau dalam konteks pasar, semua memakai masker, semua akan nyaman bertransaksi dan aman di pasar,” katanya.

Di Pasar Pagi Salatiga misalnya, pembeli yang yang tidak mengenakan masker dilarang masuk. Kalaupun ada yang lolos kemudian tak memakainya dengan benar, pedagang akan menolak melayaninya.

Halaman:
Editor: Pingit Aria

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...