Penanganan Covid-19 Timpang, Tingkat Kesembuhan 13 Daerah di Bawah 25%

Pingit Aria
31 Oktober 2020, 15:35
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan rapid test untuk pengunjung wisata air The Jungle Waterpark, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10/2020). Sebanyak 150 pengunjung wisata air tersebut mengikuti rapid test sebagai upaya antisipasi pencegahan penu
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan rapid test untuk pengunjung wisata air The Jungle Waterpark, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10/2020). Sebanyak 150 pengunjung wisata air tersebut mengikuti rapid test sebagai upaya antisipasi pencegahan penularan COVID-19 di saat libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penanganan Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia masih menunjukkan ketimpangan. Sementara tingkat kesembuhan secara nasional sudah mencapai ini 81,3%, masih ada 13 daerah yang tingkat kesembuhannya masih di bawah 25%.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito merinci, saat ini, sebesar 57,6% atau 276 kabupaten/kota telah mencatatkan angka kesembuhan di atas 75%, di antaranya bahkan ada yang sudah 100%. Kemudian, sebesar 37,5% atau 193 kabupaten/kota memiliki kesembuhan antara 25% – 75%.

Advertisement

"Satgas sangat prihatin, ternyata masih ada 13 kabupaten/kota atau 2,5% dari seluruh daerah tingkat dua di Indonesia, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25%," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10).

Di antara daerah dengan tingkat kesembuhan rendah tersebut adalah, Natuna (0%), Nigada (0%), Belu (0%), Manggarai Timur (0%), Sarmi (13,3%), Kepulauan Yapen (14,2%), Maybrat (16,6%), Padang Lawas (19,5%), Bungo (20,8%), Kaimana (22,2%), Nias Utara (22,2%), Sarolangun (24,11%) dan Mamuju Utara (24,3%).

Wiku menjelaskan, empat kabupaten/kota dengan kesembuhan 0%, baru saja terdampak Covid-19. Sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan. Data per 25 Oktober, menunjukkan Natuna 1 kasus, Ngada 52 kasus, Belu 2 kasus dan Manggarai Timur 1 kasus.

Ia juga menghimbau Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah itu segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19 Pusat untuk meningkatkan angka kesembuhan.

Secara umum, Wiku mengabarkan, sebanyak 79,3% atau 408 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif antara 0 - 100. Selain itu, sebanyak 18,2% atau 94 kabupaten/kota  memiliki kasus aktif antara 101 - 1000 kasus. Sebesar 2,3% atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1000 kasus.

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif diatas 1000 kasus itulah yang menurutnya perlu diwaspadai.

LAHAN MAKAM COVID-19 PONDOK RANGGON DIPERLUAS
LAHAN MAKAM COVID-19 PONDOK RANGGON DIPERLUAS (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Pada kasus meninggal, sebesar 63,2% atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 - 100 kasus. Sebesar 31,7% atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus. Dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus.

"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," kata Wiku.

Menurutnya secara umum, kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Dan ini menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement