Erick Thohir Jelaskan Skema Holding BUMN Pangan, RNI jadi Induk

Rizky Alika
19 November 2020, 16:50
Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan materi dalam acara webinar Jakarta Food Security Summit, Kamis (19/11/2020).
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan materi dalam acara webinar Jakarta Food Security Summit, Kamis (19/11/2020).

Pemerintah telah membentuk beberapa induk atau holding BUMN seperti semen, pupuk, hingga industri tambang dan migas. Kini, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan,  struktur klaster BUMN pangan sudah disetujui. 

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memaparkan pembentukan klaster BUMN pangan agar penanganan pangan dapat dilakukan lebih efisien, terkontrol, dan berdampak besar. Hal ini juga bertujuan untuk mengembangkan industri pangan yang dapat melakukan substitusi impor.

Advertisement

Ia mengatakan, klaster BUMN pangan terdiri dari sembilan perusahaan pelat merah dengan induk holding PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). Langkah ini dilakukan untuk mencegah tumpang tindih antar perusahaan pelat merah maupun dengan perusahaan swasta.

Nantinya, PT RNI akan membawahi PT Berdikari (Persero), PT Garam, PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero). Selanjutnya PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI). Meski begitu, salah satu BUMN sektor pangan, yaitu Perum Bulog tidak masuk dalam klaster tersebut.

Saat ini, Erick tengah mempertimbangkan keberadaan Perinus dan Perindo. Menurutnya, dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama lebih baik untuk disatukan.

Selain itu, Erick menyebutkan BUMN klaster pangan tersebut akan fokus pada rantai pasok masing-masing. Produksi beras dan jagung akan ditangani oleh Pertani dan Sang Hyang Seri.

Kemudian, Berdikari akan menangani produksi ayam dan sapi. "Jadi tidak kompetisi. Jangan Berdikari sudah ada tugas, mau ikan juga," ujar kata Erick dalam Jakarta Food Security Summit atau JFSS 2020, Kamis (19/11).

Berikut adalah Databoks yang menunjukkan investasi pemerintah melalui BUMN, termasuk pada sektor pangan:

Sementara, cabai merah, bawang merah ditugaskan kepada Pertani. Untuk gula, PT PG Rajawali, anak usaha RNI ditugaskan untuk menangani komoditas tersebut. Tak hanya itu, produksi ikan akan ditugaskan kepada Perindo dan Perinus.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...
Advertisement

Artikel Terkait