Uni Eropa Khawatir Konflik Laut Cina Selatan Ganggu Perdagangan

Rizky Alika
2 Desember 2020, 15:12
Dado Ruvic/Illustration Bendera Uni Eropa tercermin dalam tetesan jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, Senin (9/11/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/AWW/dj
Dado Ruvic/Illustration Bendera Uni Eropa tercermin dalam tetesan jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, Senin (9/11/2020).

Laut Cina Selatan adalah perairan strategis dalam perdagangan dunia. Wilayah yang tak berbatasan langsung seperti Benua Eropa pun terdampak sengketa karena arus barang ekspor impornya dikirim melalui perairan ini.

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans pun berharap, sengketa di Laut Cina Selatan dapat segera selesai. "Kami ingin lihat kebebasan bernavigasi dan resolusi yang penuh damai untuk selesaikan sengketa," kata Driesmans dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/12)

Advertisement

Menurutnya, sengketa di Laut Cina Selatan turut memberikan dampak terhadap Uni Eropa. Sebab, sebanyak 20% perdagangan maritim di Benua Biru tersebut berhubungan dengan Laut Cina Selatan.

Oleh karena itu, Uni Eropa menekankan pentingnya non militerisasi dan pengendalian diri di Laut Cina Selatan. Pihaknya juga menggarisbawahi perlunya penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut Internasional atau Hukum Perjanjian Laut (United Nations Convention for the Law of the Sea/UNCLOS) 1982.

Ia pun berharap, negosiasi dapat segera dilakukan untuk mencapai kode etik yang efektif dan substantif di Laut Cina Selatan "Ini konsisten dengan hukum internasional termasuk UNCLOS," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat (AS) bersama sekutu-sekutunya seperti Australia, Jepang, Filipina, termasuk juga negara-negara Eropa khawatir Tiongkok menguasai Laut Cina Selatan dengan kekuatan militernya tersebut. Negeri Tirai Bambu itu dikhawatirkan selanjutnya akan menutup jalur komunikasi laut di perairan itu. Ini akan mengganggu kebebasan navigasi (freedom of navigation) dan jalur perdagangan internasional di sana.

Berikut adalah Databoks yang menggambarkan dominasi Tiongkok di Laut Cina Selatan:

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement