Dianggap Picu Kerusuhan, Twitter Bekukan Akun Donald Trump
Twitter membungkam akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama 12 jam. Trump dianggap melanggar aturan Twitter soal kekerasan. Beberapa cuitan Trump dianggap berbahaya di tengah unjuk rasa pendukungnya di Gedung Capitol, Washington.
Twitter bahkan mengancam akan menutup permanen akun Trump jika terus melanggar aturan platform media sosial itu. Penguncian permanen akan dilakukan Twitter jika Trump tidak menghapus cuitan-cuitan yang melanggar aturan Twitter.
Hal ini disampaikan lewat akun @TwitterSafety. "Kami mewajibkan penghapusan tiga cuitan @realDonaldTrump yang diposkan hari ini akibat pelangaran aturan Kebijakan Integritas Warga.”
Ini berarti akun @realDonaldTrump akan dikunci selama 12 jam setelah pernyataan tersebut diunggah pada Rabu (6/1) malam waktu Washington atau Kamis (7/1) pukul 08.00 WIB. Jika Tweet tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci.
"Pelanggaran lebih lanjut atas Aturan Twitter, termasuk aturan Kebijakan Integritas Warga atau Ancaman Kekeraasan, akan membuat akun @realDonaldTrump pengguhan permanen," cuit akun keamanan Twitter itu.
Langkah yang diambil pihak Twitter merupakan respon dari klaim palsu Trump terkait hasil pemilihan presiden AS 2020 lalu, dan memicu kerusuhan di Gedung Capitol AS.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol di Washington dan memicu kerusuhan. Anggota Parlemen dan Senat yang semula dijadwalkan menggelar sidang pengukuhan kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS terpaksa dievakuasi.