ISIS Bangkit, Bom Bunuh Diri di Baghdad Tewaskan 32 Orang

Pingit Aria
22 Januari 2021, 11:05
Thaier al-Sudani Lokasi serangan bom bunuh diri di pusat pasar di Baghdad, Irak, Kamis (21/1/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier al-Sudani/FOC/dj
Thaier al-Sudani Lokasi serangan bom bunuh diri di pusat pasar di Baghdad, Irak, Kamis (21/1/2021).

Dua pria meledakkan diri di pasar Baghdad yang padat pada Kamis (21/1). Menurut pihak berwenang, bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 32 orang.

Otoritas menggambarkan bahwa pengeboman bunuh diri besar pertama di Irak selama tiga tahun itu merupakan tanda bahwa kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) aktif lagi.  

Advertisement

Wartawan Reuters, yang tiba di lokasi setelah ledakan terjadi, melihat genangan darah dan sepatu tercecer di pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota. Selain korban jiwa yang berjatuhan, peristiwa ini juga mengakibatkan sedikitnya 110 orang terluka.

"Seorang (pengebom) datang, jatuh ke tanah dan mulai mengeluh 'perut saya sakit' dan dia menekan detonator di tangannya. Langsung meledak. Orang-orang tercabik-cabik," kata seorang pedagang kaki lima yang tidak mau disebutkan namanya.

Serangan bunuh diri, yang dulu hampir setiap hari terjadi di ibu kota Irak, telah hampir berhasil dihentikan dalam beberapa tahun terakhir sejak ISIS dikalahkan pada 2017. Kala itu, Iraq merupakan salah satu negara yang paling dirugikan oleh terorisme. Simak Databoks berikut: 

Tidak adanya serangan merupakan bagian dari peningkatan keamanan secara keseluruhan yang telah membawa kehidupan normal kembali ke Baghdad.

"Kelompok teroris ISIS mungkin berada di balik serangan Kamis kemarin," kata kepala Pertahanan Sipil Mayjen Kadhim Salman kepada wartawan.

Sebuah video yang diambil dari atap bangunan dan beredar di media sosial, tampaknya menunjukkan ledakan kedua menimpa orang-orang yang berkumpul.

Pasukan keamanan Irak dikerahkan dan jalan-jalan utama diblokir untuk mencegah kemungkinan serangan susulan.

Serangan pada Kamis kemarin terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018. Saat itu, 27 orang tewas.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan dengan para  komandan keamanan tertinggi untuk membahas serangan hari Kamis, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan singkat.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement