Jokowi Janjikan Semua Aturan Turunan UU Cipta Kerja Segera Rampung

Rizky Alika
27 Januari 2021, 15:04
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah (kiri) menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/1/2021). Agenda rapat tersebut salah satunya membahas tentang perkembangan peraturan turunan Undang-und
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah (kiri) menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/1/2021). Agenda rapat tersebut salah satunya membahas tentang perkembangan peraturan turunan Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Pemerintah tengah merumuskan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres). Presiden Joko Widodo mengatakan, aturan pelaksana tersebut akan selesai pada beberapa minggu ke depan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menyiapkan 40 Rancangan Peraturan Pemerintah dan 4 Rancangan Peraturan Presiden.

"PP dan Perpres yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sudah pada tahap finalisasi dan mungkin beberapa minggu ke depan ini akan segera selesai," kata Jokowi di Acara Media Group News Summit Indonesia 2021, Rabu (27/1).

Pemerintah akan memastikan implementasi omnibus law akan berjalan dengan baik. Dengan demikian, tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan mendukung pemberantasan korupsi dapat tercapai.

Mantan Walikota Solo itu menyebutkan, investor domestik dan asing telah menunjukan minatnya untuk menanamkan dana di Tanah Air. 
"Antusias investor dari dalam dan luar negeri kelihatan semakin meningkat dengan terbitnya UU Cipta Kerja ini," ujar dia.

Adapun, investasi itu diharapkan dapat mendorong penciptaan produk yang bisa bersaing di pasar global serta ramah terhadap lingkungan. Oleh karena itu, Jokowi memastikan Indonesia harus ramah investasi dan ramah lingkungan.

Saat ini, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Dengan demikian, ada kesempatan besar dalam membangun industri hulu hingga hilir.

Presiden pun menekankan, Indonesia harus mengantisipasi perkembangan produk hijau yang rendah karbon dan hemat sumber daya. "Ini akan menjadi primadona industri ke depan," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...