Hadapi Keluarga Milenial, Jokowi Gencarkan Kampanye Digital KB

Rizky Alika
28 Januari 2021, 18:33
Calon akseptor memperlihatkan kartu peserta KB layanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Balai Penyuluh KB Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (20/1/2021). Pemasangan implant merupakan pelayanan rutin yang dilakukan Badan
ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.
Calon akseptor memperlihatkan kartu peserta KB layanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Balai Penyuluh KB Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (20/1/2021). Pemasangan implant merupakan pelayanan rutin yang dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Lampung dan dilakukan dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.

Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Untuk mewujudkan keluarga berkualitas, pemerintah menjalankan kampanye program Keluarga Berencana (KB).

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020. Hasilnya, jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa, bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk 10 tahun lalu.

Berdasarkan data tersebut, komposisi penduduk di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Z dan milenial, dengan masing-masing sebanyak 27,94% dan 25,87%. BPS mengelompokkan Gen Z lahir antara tahun 1997-2012, dengan usia saat ini 8-23 tahun. Sementara milenial adalah generasi yang lahir antara 1981-1996, dengan usia saat ini 24-39 tahun.

Menghadapi para milenial, perlu strategi pendampingan dan pemberdayaan keluarga yang berbeda dari generasi sebelumnya. Saat ini, sasaran utama program KB adalah generasi atau keluarga-keluarga muda yang memiliki karakter digital.

Presiden Joko Widodo pun meminta agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mengubah pola komunikasinya menjadi lebih kekinian.

"Gunakan media-media yang kekinian dalam penyampaian informasi sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan,” katanya dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/1).

Simak Databooks berikut: 

Selain itu, materi binaan BKKBN diminta untuk tidak hanya berkutat pada jumlah anak dan jarak antarkelahiran, tapi juga bagaimana membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang. Ketahanan tersebut seperti pada bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, hingga kebahagiaan keluarga.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...