Kemenristek Kucurkan Rp 623 Miliar Dana Penelitian Perguruan Tinggi

Rizky Alika
19 Februari 2021, 11:25
Ilustrasi peneliti melakukan riset di laboratorium
123rf.com

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro memberikan pendanaan penelitian untuk 10 perguruan tinggi negeri non badan hukum (PTNBH) tahun 2021. Dana penelitian tersebut bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp 632 miliar.

"Pendanaan tersebut digunakan untuk mendanai penelitian tahun 2020 yang ditunda ke tahun 2021, penelitian lanjutan multi tahun, dan penelitian baru di tahun 2021,” kata Bambang seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (19/2).

Pemberian dana dilakukan pada Kamis (19/2) secara virtual. Secara rinci, perguruan tinggi yang penerima pendanaan penelitian ialah Universitas Brawijaya Rp 11,98 miliar, Universitas Andalas Rp 10,8 miliar, Universitas Negeri Makassar Rp 10,4 miliar, dan Universitas Syiah Kuala Rp 9,8 miliar.

Kemudian, Universitas Bina Nusantara Rp 9,4 miliar, Universitas Negeri Malang Rp 9,02 miliar, Universitas Riau Rp 8,9 miliar, Universitas Negeri Semarang Rp 8,7 miliar, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 8,2 miliar.

Bambang menyampaikan, arah kebijakan riset 2021 ialah Prioritas Riset Nasional (PRN), Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanggulangan Covid-19, Bakti Inovasi, dan dukungan manajemen. Adapun, PRN diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui hilirisasi penelitian teknologi tepat guna, mengurangi ketergantungan terhadap impor, komersialisasi dan peningkatan nilai tambah hasil penelitian, serta Frontier Technology. Selain itu, Kemenristek/BRIN juga akan fokus pada pemanfaatan hasil penelitian terkait Covid-19.

Simak Databoks berikut: 

Plt. Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Muhammad Dimyati menyatakan, penelitian di perguruan tinggi yang pendanaannya bersumber dari BOPTN 2021 diarahkan kepada sembilan bidang fokus PRN. Sembilan fokus itu ialah pangan dan pertanian, energi, kesehatan obat, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora, serta multi disiplin dan lintas sektor.

Sembilan fokus riset tersebut diharapkan dapat menghasilkan 49 produk riset dan inovasi yang dibuat dalam 80 tema dan 416 topik.

Menurutnya, ada beberapa karakteristik penelitian BOPTN seperti menghasilkan penelitian yang sesuai dengan prioritas nasional, meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual, serta meningkatkan kapasitas dosen di perguruan tinggi. Adapun, program penelitian pendanaan BOPTN unggulan yang dirancang setiap tahun yaitu komitmen kerjasama pendanaan riset internasional, penugasan penelitian berbasis kompetensi, serta pendanaan penelitian untuk dosen perguruan tinggi klaster binaan dan madya untuk peningkatan kualitas penelitian.

“Pendanaan penelitian didistribusikan pada empat klaster perguruan tinggi, yaitu mandiri, utama, madya, dan binaan," ujar dia.

Penilaian klasterisasi perguruan tinggi didasarkan pada kinerja penelitian perguruan tinggi yang dilakukan pemetaannya setiap tiga tahun sekali. Hal ini untuk mengetahui perkembangan kualitas perguruan tinggi.

Pada 2021, klaster mandiri didanai sebanyak 1.267 judul dengan dana Rp 244 miliar, klaster utama didanai 1.121 judul dengan dana Rp 192 miliar, klaster madya 426 judul dengan dana Rp 67 miliar, dan klaster binaan 3.846 judul dengan dana Rp 86 miliar.

Penerima pendanaan ini terdiri dari peneliti baru usulan tahun 2020 yang pendanaannya ditunda ke tahun 2021 sebanyak 1.629 judul penelitian dengan total dana Rp266 miliar, penelitian baru usulan tahun 2021 sebanyak 4.537 judul penelitian dengan total dana Rp185 miliar, penelitian lanjutan sebanyak 816 judul dengan dana sebanyak Rp138 miliar, dan dana penelitian untuk komitmen sebesar Rp 43 miliar.

Pendanaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi peneliti dalam melaksanakan penelitian yang bermutu, meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian di perguruan tinggi, dan mendorong perguruan tinggi dalam menopang daya saing bangsa.

 

Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...