Erick Thohir Bakal Swastanisasi BUMN Beromzet di Bawah Rp 50 Miliar

Rizky Alika
6 Maret 2021, 05:15
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Rapat tersebut membahas pelaksanaan pembelian vaksin COVID-19.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Rapat tersebut membahas pelaksanaan pembelian vaksin COVID-19.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkaji rencana perusahan pelat merah yang memiliki pendapatan di bawah Rp 50 miliar untuk dijadikan perusahaan swasta. Namun, hal ini masih akan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"BUMN yang revenue-nya Rp 50 miliar ke bawah dijadikan swasta saja karena itu sudah ada market yang jelas, nilai transaksi yang jelas, funding bisa dibicarakan," kata Erick dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2021 di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (5/3).

Menurutnya, BUMN sebaiknya memiliki ruang lingkup untuk perusahan yang berpendapatan puluhan triliun. Dengan demikian, BUMN bisa menjadi garda terdepan untuk bersaing dengan perusahaan asing.

Ia pun melihat, sejumlah BUMN swasta telah memiliki rekam jejak yang baik untuk bersaing dengan perusahaan asing, seperti PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan PT BNI (Persero). Perusahaan itu juga menerapkan model bisnis yang diperbaharui agar bisa bersaing di pasar terbuka.

Meski begitu, ia mengatakan terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan kecil. Namun, perusahaan kecil tersebut lebih baik berstatus swasta.

Pendiri Mahaka Group itu juga menilai, BUMN tidak perlu memiliki perusahaan air minum hingga perusahaan pemasok aspal ke kontraktor. "Ngapain BUMN punya perusahaan air minum? BUMN pasok aspalnya ke kontraktor BUMN karya-karya, buat apa? Itu kami mau terus kecilkan," ujar dia.

Ia juga akan menutup puluhan anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Erick menargetkan 20 dari 50 anak usaha PLN akan dipangkas.

Selain itu, Erick mengatakan BUMN juga mulai mundur dari beberapa proyek tol yang potensial untuk dibangun oleh swasta. Hal ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan dari dua hingga tiga menteri.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...