Manfaat Lebih Besar, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Rizky Alika
19 Maret 2021, 18:26
Yves Herman Botol kosong vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca terlihat di pu vaksinasi di Antwerpen, Belgia, Kamis (18/3/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/AWW/sa.
Yves Herman Botol kosong vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca terlihat di pu vaksinasi di Antwerpen, Belgia, Kamis (18/3/2021).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 asal Inggris, AstraZeneca. Keputusan itu dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat pemberian vaksin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.

"Manfaat pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan, sehingga vaksin Covid-19 AstraZeneca dapat mulai digunakan," demikian tertulis seperti dikutip dari keterangan pers BPOM, Jumat (19/3).

Keputusan itu dilakukan setelah BPOM melakukan pembahasan bersama tim pakar Komisi Nasional Penilai Obat, Komisi Nasional Pengkajian & Penanggulanan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI), dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Pembahasan dilakukan pada 19 Maret lalu.

Berdasarkan hasil diskusi, angka kejadian Covid-19 di global, termasuk Indonesia masih tinggi. Walaupun pemberian vaksinasi dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), risiko kematian akibat Covid-19 jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, masyarakat tetap harus mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal yang ditetapkan.

Adapun, informasi produk vaksin AstraZeneca telah dicantumkan peringatan kehati-hatian penggunaan pada orang dengan trombositopenia dan gangguan pembekuan darah.

Sebelumnya, BPOM sempat merekomendasikan penundaan penggunaan vaksin tersebut hingga ada rekomendasi terbaru dari WHO.

Berikut adalah Databoks perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia: 

Sementara itu, hasil forum pertemuan khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta badan otoritas regulatori obat di Eropa, European Medicines Agency (EMA) menunjukkan, tromboemboli merupakan kejadian medis yang sering dijumpai dan merupakan penyakit kardiovaskuler nomor 3 terbanyak berdasarkan data global. Namun tidak ditemukan bukti peningkatan kasus ini setelah penggunaan vaksin AstraZeneca.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...