Menristek Dukung Penggunaan Alat Deteksi Covid-19 dengan Ludah

Pingit Aria
25 Maret 2021, 17:41
Ahmed Jadallah Petuas media dengan sarung tangan peindung menyeka seorang pria pada drive-thru tes COVID-19 di pusat penyaringan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (30/3/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Jadallah/ wsj/dj
Ahmed Jadallah Petuas media dengan sarung tangan peindung menyeka seorang pria pada drive-thru tes COVID-19 di pusat penyaringan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (30/3/2020).

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mendukung penggunaan alat tes diagnostik Covid-19 dengan sampel ludah. Perangkat RT LAMP Saliva disebutnya dapat meningkatkan kapasitas tes Covid-19 dan menjadi solusi alternatif selain alat tes utama RT PCR.

"Ini adalah inovasi yang sangat menjanjikan dan merupakan terobosan di dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas testing kita,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (25/3).

Perangkat (kit) RT Lamp Saliva merupakan alat tes diagnostik Covid-19 dengan sampel air liur yang menggunakan metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP). Metode ini dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus corona jenis SARS CoV-2 penyebab Covid-19.

Bambang menuturkan, kesuksesan untuk mendeteksi Covid-19 juga sangat tergantung pada jumlah tes yang dilakukan.

"Semakin banyak testing maka kita juga semakin banyak bisa mengidentifikasi orang yang positif, dan begitu positif tentunya harus dilakukan tracing (pelacakan kontak) maupun treatment (pengobatan) baik dalam bentuk isolasi mandiri ataupun dalam perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Selama ini, tes real time polymerase chain reaction (RT PCR) mendominasi metode diagnosa Covid-19. Namun, metode ini tidak mudah, juga tidak murah. Mesin RT PCR serta reagen-nya harus diimpor. Selain itu, prosesnya harus dilakukan di laboratorium bio safety level (BSL) 2.

"Karena mahalnya mesin RT PCR dan kebutuhan lab BSL-2, mungkin tidak semua daerah bisa mempunyai fasilitas seperti itu,” kata Bambang.

Di Indonesia, jumlah suspek atau orang yang diduga tertular Covid-19 dan harus dites masih ada puluhan ribu orang. Simak Databoks berikut: 

Halaman:
Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...