Saat Jokowi Turun Tangan Atasi Impor Beras

Pingit Aria
27 Maret 2021, 14:08
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Meskipun pemerintah impor beras, Bulog Divre Jatim tetap melakukan penyerapan hasil panen petani di akhir bulan Maret dan pertengahan April dari 1.500
ANTARA FOTO/Umarul Faruq /foc.
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Meskipun pemerintah impor beras, Bulog Divre Jatim tetap melakukan penyerapan hasil panen petani di akhir bulan Maret dan pertengahan April dari 1.500 ton akan bertambah menjadi 2.000 ton per hari.

Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara mengenai impor beras yang menjadi polemik akhir-akhir ini. Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mendatangkan beras dari luar negeri sampai Juni 2021.

RI memang memiliki nota kesepahaman (MoU) impor beras dengan Thailand dan Vietnam. Namun, hal tersebut hanya untuk berjaga-jaga di kala pandemi.

Advertisement

Jokowi pun meminta perdebatan diakhiri. Menurutnya, hal itu akan kontraproduktif terhadap harga jual gabah petani di musim panen.

“Saya minta hentikan perdebatan impor beras. Bisa membuat harga jual gabah petani turun,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang disampaikan secara virtual, Jumat (26/3).

Presiden juga menyatakan bahwa pemerintah melalui Bulog akan menyerap beras petani. Ia telah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan anggarannya.

Silang Pendapat di Kabinet

Sebelumnya, sejak pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada awal Maret lalu, rencana impor 1 juta ton beras terus menuai pro dan kontra. Para Menteri pun tak satu suara.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement