Menperin Sebut Kenaikan PMI Manufaktur Bukti Ekonomi RI Mulai Pulih
Purchasing Managers’ Index atau PMI Manufaktur Indonesia pada Maret 2021 menunjukkan peningkatan tertinggi dalam satu dekade terakhir. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini hal itu sebagai tanda pulihnya ekonomi Indonesia setelah terpukul pandemi Covid-19.
Bulan lalu, PMI Manufaktur Indonesia berada di angka 53,2. "Angka ini telah meningkat sebesar 2,3 poin dari bulan Februari 2021. PMI manufaktur kita berada di titik agresif yaitu titik ekspansif," ujarnya dalam Hannover Messe 2021 Agro-based Industry yang disiarkan secara virtual, Selasa (6/4/2021).
Selain itu, di tengah pandemi, realisasi investasi sektor industri pada 2020 mencapai Rp 272,9 triliun, tumbuh 26% dari 2019 yang sebesar Rp 216 triliun. Investasi di sektor industri itu menyumbang 33% dari total nilai investasi nasional yang tahun lalu mencapai Rp 826,3 triliun.
Simak Databoks berikut:
Mencermati data tersebut, pemerintah menargetkan Indonesia bisa masuk dalam daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2030. “Salah satu upaya yang dapat didorong untuk akselerasi pertumbuhan industri adalah melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata Agus.
Menurut Agus, revolusi 4.0 ini merupakan salah satu transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan internet dengan produksi di sektor industri. "Di mana semua proses industri bisa berjalan dengan internet sebagai penopang utamanya."
Berdasarkan peta jalan tersebut, terdapat tujuh sektor industri yang didorong sebagai fokus prioritas pada Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan.
“Ke tujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan 60% pekerja industri,” ujarnya.