Kemenkes Siapkan Rp 400 Miliar untuk Pengembangan Vaksin Merah Putih

Cahya Puteri Abdi Rabbi
13 April 2021, 16:44
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kiri) didampingi Wamen Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kanan) menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Menristek meny
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kiri) didampingi Wamen Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kanan) menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Menristek menyampaikan bahwa vaksin Merah Putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapat izin pada tahun 2022.

Tak hanya mengandalkan vaksin Covid-19 impor, pemerintah juga mendukung pengembangan vaksin merah putih. Kementerian Kesehatan sudah mengalokasikan dana ratusan miliar untuk mendukung pengembangan vaksin dalam negeri.

“Kementerian Kesehatan tahun ini sudah mengalokasikan anggaran Rp 400 miliar untuk bersama-sama dengan Kemenristek BRIN (Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional) mendukung penelitian vaksin-vaksin ini,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Workshop Pengawalan Vaksin Merah Putih secara virtual, Selasa (13/4).

Bagaimanapun, ia mengakui bahwa anggaran yang tersedia untuk riset ini terbilang kecil. “Di Amerika Serikat, mereka memberikan dana penelitian US$ 1 miliar, terhadap setiap inisiatif vaksin.” ujarnya.

Simak Databoks berikut: 

Ia mengatakan, meskipun terlambat dalam memulai pengembangan, namun pengembangan vaksin merah putih harus tetap dilakukan. Karena pemerintah membutuhkan vaksin asli Indonesia untuk mencapai kemandirian dalam bidang kesehatan.

Budi juga mengungkapkan bahwa ia bangga dengan banyaknya perguruan tinggi di Indonesia dan para ahli yang sudah mulai mengembangkan penelitian vaksin ini.

Sebelumnya, Kepala Badan POM, Penny K. Lukito mengatakan pengembangan vaksin Covid-19 merupakan salah satu inisiatif yang saat ini sedang dilakukan oleh beberapa Lembaga Perguruan Tinggi dan Penelitian di Indonesia. Pengembangan ini dikoordinir oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di bawah Konsorsium Vaksin Merah Putih.

Keenam institusi yang tengah mengembangkan vaksin Covid-19 dengan platform yang berbeda, yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...