AIVITA, Sponsor Vaksin Nusantara yang Terus Galang Dana di AS

Pingit Aria
18 April 2021, 19:06
Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Ia kini jadi sorotan karena Vaksin Nusantara yang dikembangkannya bersama startup medis AS, AIVITA.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Ia kini jadi sorotan karena Vaksin Nusantara yang dikembangkannya bersama startup medis AS, AIVITA.

Startup medis Amerika Serikat (AS)  AIVITA Biomedical Inc mendapat sorotan lantaran berperan aktif dalam pengembangan Vaksin Nusantara. Sebagaimana diketahui, Vaksin Nusantara yang di Indonesia diperkenalkan oleh dr Terawan, menggunakan metode sel dendritik yang dikembangkan oleh AIVITA.

Metode sel dendritik biasanya digunakan untuk pengobatan pasien kanker otak. Namun oleh AIVITA, metode ini dikembangkan untuk menjadi calon vaksin Covid-19, Vaksin Nusantara.

Advertisement

Peran dominan AIVITA dalam pengembangan Vaksin Nusantara kini mengundang tanya. Sebab, jika metode, teknologi, hingga penelitinya ternyata lebih banyak impor, hal tersebut dapat mematahkan klaim Vaksin Nusantara sebagai karya anak bangsa.

Profil AIVITA Biomedical Inc.

Dikutip dari situs resmi AIVITA Biomedical Inc, sponsor vaksin Nusantara itu baru berdiri pada 2016. AIVITA Bio dipimpin oleh ilmuwan yang mengedepankan metode sel punca, Prof. dr. Hans Keirstead PhD.

"AIVITA dalah perusahaan bioteknologi yang mengembangkan pengobatan kanker dan vaksin berbasis personalisasi untuk pencegahan Covid-19,” demikian dikutip dari laman tersebut, Minggu (18/4).

AIVITA mengambil pendekatan pan-antigenik yang unik untuk pengembangan vaksin kanker. Teknologi ini diklaim memungkinkan untuk mengatasi kecenderungan kanker yang bermutasi dari waktu ke waktu.

Memanfaatkan platform terapi sel autologous, AIVITA telah menghasilkan beberapa program vaksin terapeutik yang terbukti aman dan efektif dalam uji klinis awal. “Kami kini mengembangkan vaksin yang dipersonalisasi untuk dengan kekebalan adaptif terhadap COVID-19," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.

Uji klinis metode terapeutik AIVITA terhadap pasien kanker diklaim telah menunjukkan potensi dalam memberantas tumor ovarium, glioblastoma, dan melanoma tanpa efek samping berbahaya.

"Vaksin khusus untuk Covid-19 kami saat ini sedang dievaluasi dalam studi klinis di Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan sedang dipersiapkan untuk potensi investigasi klinis di Amerika Serikat.”

Sebagai startup yang baru berumur lima tahun dan gencar melakukan penelitian, AIVITA terus menggalang pendanaan. Sejauh ini, AIVITA tercatat telah lima kali mendapat suntikan modal dari berbagai pihak.

Setoran dana pertama dalam bentuk grant senilai US$ 22 juta pada September 2016. Kemudian, pada Maret 2018, AIVITA mendapat modal Seri A senilai US$ 5,5 juta. Masih pada tahun yang sama, pada Juni AIVITA mendapat pendanaan Seri B dan grant pada bulan Juli dalam jumlah yang dirahasiakan. Terakhir, pada Desember 2019, AIVITA mengantongi pendanaan Seri B2 senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 363 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement