Giant Tutup dan Centro Pailit, Mengapa Bisnis Retail Modern Kolaps?

Cahya Puteri Abdi Rabbi
26 Mei 2021, 08:15
giant, giant tutup, centro, centro pailit, bisnis retail
ANTARA FOTO/Feny Selly/rwa.
Pengunjung memilih produk yang tersisa pada hari terakhir pengoperasian toko ritel makanan Giant Ekstra di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (17/3/2021). Perubahan pola belanja dan berbagai pembatasan akibat pandemi membuat PT Hero Supermarket Tbk terpaksa menutup salah satu gerai toko ritel Giant Ekstra Palembang.

PT Hero Supermarket Tbk  (HERO) memutuskan untuk menutup seluruh gerai retail Giant di Indonesia mulai Juli 2021. Sementara itu, PT Tozy Sentosa yang merupakan pengelola Centro Department Store telah dinyatakan pailit.

Kedua kabar tersebut membuat Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey merasa prihatin. “Kita sebagai asosiasi di mana Giant adalah salah satu anggotanya, sangat merasa prihatin dan berduka dengan kondisi ini,” kata Roy kepada Katadata, Selasa (25/5).

Advertisement

Ia menjelaskan, ditutupnya Giant dan pailitnya Centro menunjukkan bahwa saat ini kondisi retail modern sudah berada pada titik terendah sejak lebih dari setahun pandemi. Roy mengatakan, seluruh sektor retail modern dalam kondisi under perform akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen.

“Konsumen saat ini lebih memilih untuk berbelanja di minimarket atau speciality store, dibanding berbelanja ke hypermarket,” kata dia. Grup Hero disebut akan mengubah gerai Giant menjadi speciality store mereka, yakni IKEA dan Guardian.

Bagaimanapun, Roy menyebut penurunan performa retail modern saat ini, juga diakibatkan oleh mobilitas masyarakat yang tertahan akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. Selain itu, daya beli masyarakat juga belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi.

Roy mengharapkan pemerintah turun tangan dalam membantu membangkitkan bisnis retail modern, dengan memberikan insentif. Sebab, sektor bisnis ini disebutnya belum mendapat insentif apapun. Padahal, sektor retail dan perdagangan (pasar) dengan langsung ke konsumen juga terpukul akibat pandemi Covid-19. Simak Databoks berikut: 

Kondisi ini berbeda dengan industri otomotif yang mendapat diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru. Begitu juga bisnis properti yang mendapat pembebasan Pajak Penjualan (PPn).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement