Epidemiolog Sebut Klaim Vaksin Nusantara Tidak Ilmiah

Cahya Puteri Abdi Rabbi
4 Juni 2021, 16:11
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad (tengah) didampingi Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono (kanan) dan Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI dr.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad (tengah) didampingi Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono (kanan) dan Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI dr.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membawa Sembilan relawan uji vaksin Nusantara menjalani pemeriksaan. Hasilnya, vaksin covid-19 yang disponsori oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu dianggap efektif.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut, bahwa klaim vaksin Nusantara yang dianggap lebih ampuh dibanding Sinovac tidak ilmiah.

Menurut Dicky, klaim tersebut sangat tidak berdasar. Sebab, metode penggunaan sel dendritik yang digunakan dalam pengembangan vaksin Nusantara masih membutuhkan waktu riset yang panjang.

“Dalam dunia ilmiah tidak ada klaim-klaim seperti ini. Kalaupun ada, itu lebih kepada kepentingan dagang dan politik. Hal-hal seperti ini yang harus dijauhi,” kata Dicky kepada Katadata, Jumat (4/6).

Dicky mengatakan, hal tersebut dapat menimbulkan kebingungan bagi masyarakat, sehingga  muncul argumen atau perdebatan terhadap sesuatu yang tidak penting.

“Yang paling penting saat ini adalah, kita terus mendukung program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah, dengan tetap menerapkan tracing, testing, dan treatment (3T) serta memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M),” kata dia.

Simak Databoks berikut: 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...