Pemerintah Perpanjang PPnBM 0% Diskon Mobil Baru hingga Agustus

Pingit Aria
13 Juni 2021, 11:12
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Presiden Joko Widodo menyatakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) telah membuat angka pesanan pemb
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Presiden Joko Widodo menyatakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) telah membuat angka pesanan pembelian atau "purchase order" mobil hingga pertengahan April 2021 melonjak hingga 190 persen.

Pemerintah memperpanjang diskon 100% Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru hingga Agustus 2021. Semula, PPnBM 0% untuk penjualan mobil baru tersebut hanya berlaku sampai dengan akhir mei 2021.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Kementerian Keuangan telah menyetujui perpanjangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk melakukan terobosan demi tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Ini bertujuan membangkitkan kembali gairah usaha di Tanah Air, khususnya sektor industri, yang selama ini konsisten berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Minggu (13/6/2021).

Perpanjangan insentif PPnBM mobil baru ini diusulkan oleh Menteri Perindustrian dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati dalam rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu digelar pada Jumat (13/6) lalu.

Kementerian Perindustrian mencatat, sektor otomotif Indonesia didukung sebanyak 21 perusahaan, dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja langsungnya sebanyak 38 ribu orang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang turut bekerja pada keseluruhan rantai nilai industri tersebut.

“Artinya, industri otomotif menjadi salah satu penggerak perekonomian yang pertumbuhannya harus segera dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir,” kata Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...